Mohon tunggu...
Nabila Salsabila
Nabila Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hal hebat tidak dilakukan tiba-tiba, tetapi dengan serangkaian hal-hal kecil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Nusantara dan Dinamika Pemikirannya

5 Juni 2023   14:02 Diperbarui: 5 Juni 2023   16:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam Nusantara adalah Islam yang memiliki ciri khas Indonesia dan yang berarti memiliki beberapa karakteristik. Islam Nusantara menyimpan 2 kata yaitu, "Islam" dan "Nusantara". Islam merupakan agama langit atau kepercayaan kepada tuhan yang berpedoman kepada kitab suci Al-Qur'an dan Hadis. Sedangkan Kata "Nusantara", dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki arti yaitu sebagai sebutan bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Oleh karena itu pengertian dari Islam Nusantara adalah agama Islam yang berada serta berkembang lebih baik dan bagus juga meningkat di wilayah Nusantara (seluruh wilayah kepulauan Indonesia).

Masuknya Islam di Indonesia memiliki banyak versi, diantaranya yaitu adalah teori dari orang-orang Arab serta teori dari Gujarat. Teori ini yang bersinggah dalam pelayarannya. Dalam sudut pandang pendapat Arab tersebut, di tanah air Indonesia sudah sering kali diadakan seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia. Pada tahun 1963 di Medan serta tahun 1978 seminar di Aceh, keduanya memiliki maksud bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah dan langsung dari Arab. Masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa proses penyebaran diantranya yaitu melalui cara, Perdagangan, Kesenian, Tasawuf, Politik, Perkawinan, dan yang pasti yaitu melalui Pendidikan. Dimana beberapa cara yang telah disebutkan dimaksudkan semuanya mendukung meluasnya ajaran agama islam di Indonesia.

Asal muasul adanya agama islam di nusantara memiliki banyak versi atau pendapat dari para sejarawan yang menimbulkan perdebatan diantara mereka. Tidak sedikit sejarawan yang membahas dan mencari tahu tentang asal-usul Islam Nusantara datang di Indonesia. Berikut penjelasan yang setidaknya ada empat teori yang membahas agama Islam Nusantara hadir di Indonesia yaitu, persia, india, china, dan arab.

1.Teori Persia menjelaskan bahwa agama islam masuk ke nusantara berasal dari Persia. Sejak abad ke-15 di Sumatra Utara (Aceh) adanya sekelompok orang-orang dari Persia, dimana teori ini menjadi pendukung bahwa Islam datang di Nusantara berasal dari Persia.

2.Teori India berpendapat bahwa agama islam masuk ke Nusantara berasal dari negaranya. Ada dua sejarawan yang berpendapat bahwa masuknya islam ke nusantara sama-sama bersal dari bangsa india tetapi berbeda tempat, siapakah sejarawan itu yaitu, Snouck Hurgronje (Belanda) misalnya mengungkapkan bahwa agama islam masuk kenusantara berasal dari kota Dakka, India. Walaupun berbeda dengan Snouck Hurgronje ahli sejarah lain yaituPijnappel dan Moquette keduanya sama dari belanda ini berpendapat bahwa agama islam masuk ke nusantara berasal dari Gujarat dan Malabar, India.

3.Teori ketiga menurut sejarahwan, Keijzer memiliki penjelasan yang berbeda mengenai masuknya islam ke nusantara, Keijzer mengungkapkan bahwa agama islam masuk ke nusantara berasal dari negri Mesir yang didasarkan teorinya ini pada adanya kesamaan dengan madzhab syafi'iyah. Tidak hanya Keijzer saja yang berpendapat sejarahwan lain ikut mengungkapkan bahwa hadramamut sebagai tempat agama Islam berasal yaitu pendapat yang diungkapkan Pada umumnya, para ahli di Indonesia setuju dengan teori arab ini.

4.Teori keempat yaitu teori china, menurut teori china ia menyatakan bahwa, orang-orang china yang datang di Nusantara khususnya daerah jawa merupakan proses masuknya islam ke nusantara

Yang menjadi pembeda Islam Nusantara ini yaitu memiliki karakteristik-karakteristik yang khas sehingga membedakan dengan karakteristik-karakteristik Islam Kawasan lainnya, terutama Islam Timur Tengah yang banyak mempengaruhi Islam di dunia. Keunikan geografis, sosial politik serta tradisi peradaban merupakan keunikan-keunikan yang berbeda dengan keunikan negeri-negeri lain. Pertimbangan para ulama ketika menjalankan Islam di Nusantara menggunakan keunikan-keunikan tersebut. Hal ini menjadikan identitas tersendiri bagi islam di Nusantara karena keunikan-keunikan tersebut serta menjadi pembeda antara Islam Nusantara dengan Islam Timur Tengah.

Islam yang memiliki sifat yang bersahabat, hangat, open, inklusif serta dapat menyelesaikan dan menemukan solusi terhadap masalah-masalah bangsa dan negara merupakan pengertian dari Islam Nusantara. Islam yang fleksibel dan berteman dengan lingkungan kultur, sub kultur, dan agama yang beraneka ragam. Islam tidak hanya bukan hanya dapat diterima masyarakat Nusantara, namun juga layak memperindah budaya Nusantara untuk mewujudkan sifat akomodatifnya, yakni rahmatan li al-'alamin. Pesan rahmatan li al-'alamin ini menjiwai karakteristik Islam Nusantara, sebuah karakter yang ditengah yang artinya tidak ekstrem, saling menghargai, cinta damai, dan menghargai perbedaan. Islam yang merangkul bukan memukul, Islam yang membina, bukan menghina, Islam yang memakai hati, bukan mencela, dan islam juga tidak ada paksaan di dalamnya.

Sedangkan karakter dasar Islam Nusantara diantanya yaitu: 1) Tasamuh (Toleransi), 2) Tawazun (Seimbang), 3) Tawasuth (Moderat), 4) I'tidal (Menjaga Keadilan). Salah satu Khazanah Islam Nusantara yaitu Masjid Agung Kudus. Kata pesantren timbul dari kata pe-santri-an, dalam bahasa Jawa, "santri" yang memiliki makna murid. Sementara kata pondok berasal dari kata Arab funduuq () yang bermakna tempat. Berikut beberapa komponen sederhana dari kepesantrenan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun