Mohon tunggu...
Nabila Rusadi
Nabila Rusadi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh (Aceh Barat) Pelatih renang akuatik lisensi D

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisata Krueng Isep Menawarkan Kesegaran Airnya

25 November 2024   01:38 Diperbarui: 25 November 2024   01:47 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jarak antara Kota Meulaboh dan Krueng Isep cukup jauh dan memakan waktu yang lumayan lama. Wisata alam yang terletak di Kabupaten Nagan Raya, Aceh ini berjarak sekitar 62,2 kilometer , dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam perjalanan dari Kota Meulaboh.  

Krueng Isep, sebuah sungai indah yang terletak di Kabupaten Nagan Raya, merupakan jalur air yang sangat penting bagi wilayah tersebut. Sungai ini memiliki peranan besar dalam mendukung pertanian, perikanan, dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Selain itu, Krueng Isep telah menjadi salah satu destinasi wisata alam yang populer berkat keindahan pemandangannya dan kesegaran airnya yang memikat.  

Ini adalah kali pertama kami mengunjungi wisata Krueng Isep. Sama seperti perjalanan kami ke Bener Meriah yang sebelumnya hanya berdasarkan cerita dari orang-orang yang pernah berkunjung, demikian pula dengan wisata ini. Awalnya, kami hanya mendengar pandangan mereka tentang keindahan panorama alam dan kesegaran air yang ditawarkan Krueng Isep. Kisah-kisah tersebut memicu rasa penasaran kami, hingga akhirnya keluarga kami memutuskan untuk berkunjung. Sampai tiba waktunya, kami sangat bersyukur bisa mewujudkan rencana ini dan menikmati keindahan Krueng Isep secara langsung.

Bukanlah hal yang mudah bagi kami untuk melakukan perjalanan jauh, terutama mengingat keterbatasan transportasi yang akan kami gunakan nantinya. Setelah berdiskusi dan berkompromi, kami akhirnya sepakat untuk menggunakan mobil pick-up karena kami bepergian dalam rombongan yang cukup ramai.  

Pada pagi hari, kami bersama-sama sibuk mempersiapkan bekal makanan untuk makan siang nanti, serta pakaian untuk mandi di sungai. Sepupu saya, yang menjadi penggerak utama perjalanan ini, meminjam mobil temannya karena tidak ada di antara kami yang memiliki mobil. Ia juga dengan teliti menyiapkan berbagai perlengkapan di dalam mobil, termasuk menaruh tikar di atasnya dan memastikan bahan bakar mobil cukup untuk perjalanan kami. Tepat sekitar pukul sepuluh pagi, kami memulai perjalanan, dan kurang lebih satu jam kemudian, tepatnya menjelang pukul sebelas, kami tiba di tujuan dengan penuh antusiasme.  

Keindahan dan kesegaran air di wisata ini benar-benar membuat saya terpesona. Pasalnya, suasana indah tersebut terasa semakin sempurna berkat airnya yang sangat sejuk, jernih, dan memancarkan kebersihan alami. Pemandangan semakin menarik dengan adanya sebuah jembatan sederhana yang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Mereka menjadikannya sebagai tempat melompat ke sungai dengan gaya khas mereka masing-masing, menciptakan suasana riang yang sangat menyenangkan. Pemandangan ini saya saksikan langsung dari sungai yang berada di bawahnya, memberikan kesan mendalam tentang keasrian dan kedamaian tempat tersebut.  

Suasana yang ramai dan riuh menambah kesan meriah dan kegembiraan bagi setiap pengunjungnya. Merasakan menyatu dengan alam adalah hal yang sangat menenangkan dengan mendengar suara air mengalir disekitarnya dan dikelilingi pepohonan hijau yang lebat. Bebatuan telah menjadi khasnya, bukan hanya batu kecil, tetapi juga ada batu besar yang bisa dijadikan tempat duduk bagi pengunjung, apalagi sambil memainkan kaki di air.

Hal pertama yang kami lakukan setelah sampai di tujuan adalah langsung berkeliaran di sekitar sungainya yang jernih dan memikat. Ada juga yang langsung menyeburkan diri ke sungai, yaitu Abang sepupu saya. Dia itu sangat takut kedinginan, tetapi dia mengira dinginnya air tidak akan terlalu menusuk. Rupanya, diluar ekspektasinya, saat memasuki sungai dia langsung merasakan sengatan dinginnya sehingga dia sempat terdiam sejenak sebelum melompat kembali ke luar sungai karena sudah gemetaran. Saya yang melihat hal itu, menjadi sangat penasaran dengan apa yang dirasakannya.  

Waktu itu saya tidak ikut mandi, tetapi hanya memainkan kaki di bebatuan besar yang ada di sekitar sungai. Disitulah saya akhirnya ikut merasakan dinginnya air yang menyentuh kulit. Terlintas di pikiran saya, kok bisa ya air ini sedingin itu meskipun hari terasa cukup hangat.  

Beberapa lama setelah mandi, kami melanjutkan dengan makan siang yang telah disiapkan tadi. Kami menggelar tikar di sekitar sungai dan menikmati makanan yang sederhana tetapi terasa luar biasa nikmat, ditemani oleh pemandangan alami di sepanjang air yang mengalir. Setelah itu, tanpa ragu, kami langsung menuju sungai lagi untuk memuaskan kebahagiaan dengan mandi dan bermain air sepuasnya. Bersenda gurau bersama keluarga sambil menikmati indahnya alam yang Tuhan ciptakan adalah rehat terbaik yang bisa saya bayangkan.  

Bentuklah perasaan terbaikmu dengan melakukan kegiatan yang benar-benar kamu senangi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun