Karangrejo, Semarang (5/8/2021) – Kasus Covid yang saat ini terus melonjak, mengakibatkan diberlakukannya kembali PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di daerah Jawa dan Bali. Hal ini mengakibatkan dokter gigi tidak bisa melakukan tindakan apapun. Berdasarkan keterangan dari drg. Yuly, dokter gigi yang bertugas di Puskesmas Pegandan, disebutkan bahwa mayoritas penyakit gigi dan mulut yang paling sering dialami oleh masyarakat Kelurahan Karangrejo adalah kematian gigi.
Salah satu penyebab kematian gigi adalah gigi berlubang yang tidak segera ditangani.Â
Tidak bisa dipungkiri, gigi berlubang memang akar dari segala permasalahan gigi dan mulut. Karena dasar tersebut, seorang mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro , Rr. Sri Wianjarwati Nabilasari (Roro), mengadakan sebuah program, yaitu tantangan sehat 7 hari. Program ini diadakan dengan tujuan membiasakan masyarakat agar hidup sehat dengan menggosok gigi secara teratur pagi dan malam hari, memakan makanan bergizi, minum air putih, dan berkumur air garam rutin sekitar 2 kali dalam seminggu
Lomba ini disambut antusias oleh warga. Tiap harinya, warga mengirimkan foto kegiatan tersebut melalui grup Whatsapp dan saling mendukung satu sama lain untuk menjalankan hidup sehat. Lomba ini diadakan selama 1 minggu, mulai dari 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021.
Setelah lomba berakhir, kegiatan dilanjutkan dengan edukasi mengenai gigi berlubang dalam bentuk booklet. Selain itu, masyarakat juga bisa menanyakan megenai kondisi kesehatan gigi dan mulut mereka, baik secara online ataupun offline.
Penulis : Rr. Sri Wianjarwati Nabilasari
Dosen pembimbing : Rosa Amalia S.Pi., M.Si
Lokasi KKN : RW 1 Kelurahan Karangrejo, Semarang
