Mohon tunggu...
Nabila Ramadhania
Nabila Ramadhania Mohon Tunggu... Penulis - haiii:)

mulailah menulis hal-hal sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Gua Batu Hapu Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan

9 Januari 2020   08:37 Diperbarui: 9 Januari 2020   08:45 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dutatv.com

Tidak hanya pesona keelokan aliran sungainya saja, Kalimantan Selatan juga memiliki pesona alam lainnya berupa gua alami yang terletak di Desa Batu Hapu. Gua Batu Hapu adalah objek wisata yang terletak di dekat pasar Binuang, desa Batu Hapu, kecamatan Hatungun, kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Lokasinya dapat diakses dengan menggunakan kendaraan bermotor dan berjarak sekitar 154 km dari kota Banjarmasin dan sekitar 43 km dari kota Rantau. Gua Batu Hapu berjarak sekitar 80 km dari Bandara Internasional Syamsudin Noor di kota Banjarbaru atau 110 km dari Banjarmasin ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.

Gua Batu Hapu dari pasar Binuang masuk sejauh 16 km. Walaupun terletak di pedesaan, jalan menuju lokasi Gua Batu Hapu tergolong baik dan layak dilalui kendaraan bermotor.

Suasana pedesaan dan nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan segar akan menemani kamu selama perjalanan menuju lokasi Gua Batu Hapu. Sesampainya di lokasi wisata Gua Batu Hapu, kamu dapat langsung memarkirkan kendaraan di lahan parkir yang tersedia di dekat pos penjagaan.

Dari tempat parkir, kamu masih harus berjalan kaki menaiki puluhan anak tangga untuk dapat sampai menuju lokasi utama gua yang berada di tengah-tengah bukit.

Gua Batu Hapu merupakan gua yang mempunyai panorama luar biasa, dihiasi oleh stalagtit dan stalagmit di dalamnya yang membuat menarik para wisatawan untuk mendatangi dan membuktikan sendiri keindahannya.

Namun dibalik keindahannya tersebut, asal usul terjadinya Gua Batu Hapu ini masih menjadi misteri dan mitos bagi masyarakat setempat. Menurut penduduk sekitar, cerita terbentuknya Gua Batu Hapu mirip dengan cerita Malin Kundang dari Padang, Sumatera Barat.

Gua Batu Hapu terbentuk dari puing-puing kapal milik seorang anak durhaka bernama Angui. Angui yang telah sukses dan menikahi seorang putri raja dalam perantauannya tidak mau mengakui ibu kandungnya, seorang janda miskin yang bernama Nini Kudampai ketika kembali ke kampung halamannya. Sang ibu akhirnya murka dan kemudian mengutuk anaknya menjadi batu yang kini menjadi Gua Batu Hapu. 

Meskipun Gua Batu Hapu terkenal dengan cerita mitosnya, keindahan yang disuguhkan Gua Batu Hapu tetap menarik untuk ditelusuri. Keberadaan Gua Batu Hapu di tengah-tengah pegunungan membuat suasana disekitar gua terasa sejuk dan asri.

Ada dua bibir gua yang sudah terhubung dengan tangga beton sehingga memudahkan pengunjung masuk ke gua. Kesan pertama yang akan kamu rasakan saat memasuki Gua Batu Hapu mungkin sedikit mistis dan menyeramkan karena gelap. 

Disarankan untuk kamu yang ingin berkunjung ke Gua Batu Hapu agar mempersiapkan lampu senter atau headlamp karena tidak ada penerangan di dalam gua. Namun, ketika siang hari barulah masuk pantulan sinar matahari ke dalam langit-langit gua yang berlubang.

Di dalam mulut gua, kamu akan disuguhkan oleh keindahan stalagtit dan stalagmit yang sangat memukau. Para pengunjung diharapkan untuk memakai alas kaki yang aman Karena kondisi tanah di dalam gua yang basah dan licin. Untuk itu pengunjung harus lebih berhati-hati.

Jika kamu ingin mengambill foto atau berselfie, pilihlah bagian gua yang aman dan tidak membahayakan keselamatan. Fasilitas yang disediakan di Gua Batu Hapu seperti beberapa jajaran lopo yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk beristirahat dan bersantai dan juga toilet di sekitar lokasi.

Namun di sekitar lokasi Gua Batu Hapu tidak terdapat kios atau warung makan. Untuk itu pengunjung disarankan agar membawa bekal atau makanan sendiri.

Namun sayang sekali, Gua Batu Hapu belum dikembangkan secara optimal sebagai destinasi wisata. Akibatnya, kunjungan wisatawan ke objek wisata alam ini masih minim. Gua Batu Hapu juga telah menjadi salah satu korban vandalisme (corat-coret) oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Vandalisme merupakan perbuatan merusak yang dilakukan dengan sengaja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang melakukan vandalisme, salah satunya bisa jadi karena tidak tertampungnya jiwa seni atau tidak adanya wadah untuk menyalurkan seni jalanan sehingga para vandalis secara sembarangan memanfaatkan media luar ruang untuk melampiaskan ekspresinya.

Apabila masalah ini terus-menerus dibiarkan bukan tidak mungkin akan menambah sampah visual yang ditemui dimana-mana dan sekaligus akan merusak keindahan suatu objek wisata atau lingkungan.

Beberapa solusi yang mungkin dapat direalisasikan oleh pihak pemerintah seperti mengadakan sosialisasi tentang arti penting ketertiban, keindahan, dalam kaitannya dengan lingkungan hidup dan kebersihan dan juga apabila memungkinkan disediakan tempat khusus untuk melakukan corat-coret sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi maupun ekspresi.

Dengan demikian diharapkan kepada pengunjung agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak keindahan Gua Batu Hapu. Kita harus saling bekerja sama dengan pemerintah agar semua dapat terealisasikan dan tetap terjaga keindahan alam Gua Batu Hapu dan bisa dikenal oleh masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun