Mohon tunggu...
Nabila NurulHusna
Nabila NurulHusna Mohon Tunggu... Ilustrator - mahasiswa kedokteran hewan

mahasiswa kedokteran hewan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peranan Dokter Hewan yang Dipandang Sebelah Mata

12 Desember 2019   16:33 Diperbarui: 12 Desember 2019   16:54 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Profesi Dokter Hewan itu dikenal oleh orang awam hanya menangani hewan yang sakit atau perlu penangganan medis lebih lanjut, menyuntik ayam,memeriksa kucing dan anjing. Tidak ada yang salah dari tebakan itu karena memang itulah sebagian kecil pekerjaan seorang dokter hewan, tidak jauh-jauh dari hewan ternak dan peliharaan. akan tetapi banyak masyarakat Indonesia yang masih memandang sebelah mata profesi dokter hewan ini, mungkin mereka belum sadar  bahwa kita sebagai dokter hewan juga memegang peranan penting dalam menjamin kualitas dan keamanan bahan pangan hewani yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Pada awalnya pendidikan dokter hewan dimulai oleh Claude Bourgelat (1712-1779) pada tahun 1761 di Lyon, Perancis. Bourgelat merupakan seorang ahli kuda yang memiliki ketertarikan yang mendalam mengenai kuda yang kemudian belajar lebih jauh tentang metode ilmiah untuk melakukan pembedahan dengan maksud mempelajari anatomi kuda yang dibantu oleh para dokter bedah di Lyon. (Jaelani,2015).

Di Indonesia, pendidikan dokter hewan diawali oleh Dokter Hewan Gubermen (Gouvernements Veearts) pada tahun 1861, tetapi dibubarkan pada tahun 1875 dengan hanya meluluskan sembilan dokter hewan bumiputera atau Inlandsche Veearts. Namun, pada akhirnya dengan begitu banyak pergolakan pada tahun 1946 didirikan Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan Republik Indonesia (PTKH-RI). Selanjutnya berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan bersamaan dengan pembukaan resmi UGM pada 19 Desember 1949 yang tetap eksis sampai sekarang.begitu lamanya profesi dokter hewan hadir di Indonesia, tetapi profesi ini masih saja dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat awam. (Abdurrahman,2017)

Dokter Hewan tidak hanya menanggani penyakit yang menyerang pada hewan akan tetapi juga sangat penting dalam kehidupan manusia karena dokter hewan juga bergerak pada bidang yang bermanfaat untuk manusia seperti meneliti keamanan bahan pangan yang dikonsumsi oleh manusia yang berasal dari hewan, peneliti bayi tabung pada manusia, pengembangan dan penelitian untuk ilmu perbandingan, dan lain-lain.

Untuk mengecek keamanan bahan pangan bagi masyarakat khususnya Indonesia dokter hewan tidak hanya meneliti kualitas bahan pangan dari hewan tersebut tapi kita sebagai dokter hewan juga harus melihat dari sisi halal tidaknya bahan pangan tersebut karena mayoritas penduduk di Indonesia adalah muslim.

Pangan asal hewan memiliki potensi mengandung bahaya biologis, kimia dan atau fisik yang dapat mengganggu kesehatan manusia selain itu, pangan asal hewan juga dapat membawa  penyakit hewan dan bakteri,yang dapat menular kemanusia atau yang dikenal dengan zoonosis, antara lain antraks, salmonelosis, bruselosis,toksoplasmosis, sistiserkosis, dam penyakit baru yang menyerang manusia dalam 2 dasa warsa terakhir disebabkan oleh patogen yang berasal dari hewan atau produk hewan.

demikian, pangan asal hewan lebih berpotensi berbahaya dibandingkan pangan nabati karenadapat menyebabkan zoonosis pada konsumen oleh sebab itu, aspek keamanan pangan asal hewan perlu mendapat perhatian khusus.

Dokter hewan juga mencegak penyakit atau zoonosis yang dapat menular kepada manusia jadi dokter hewan adalah suatu profesi yang sangat dibutuhkan didunia ini. Zoonosis adalah penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alamiah di antara hewan vertebrata dan manusia. Peternakan di Indonesia rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk zoonosis. Dengan demikian, zoonosis merupakan ancaman baru bagi kesehatan manusia. Berkembangnya zoonosis dalam beberapa tahun terakhir menjadi tanda bertambahnya ancaman penyakit yang mematikan bagi manusia yang ditularkan oleh hewan. 

Sampai saat ini, terdapat tidak kurang dari 300 penyakit hewan yang dapat menulari manusia. Dalam 20 tahun terakhir, 75% penyakit baru pada manusia terjadi akibat perpindahan patogen dari hewan ke manusia atau bersifat zoonotik, dan dari 1.415 mikroorganisme patogen pada manusia, 61,6% bersumber dari hewan (Widodo 2008). 

Zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui beberapa cara, yaitu kontak langsung dengan hewan pengidap zoonosis dan kontak tidak langsung melalui vektor atau mengonsumsi pangan yang berasal dari ternak sakit, atau melalui aerosol di udara ketika seseorang berada pada lingkungan yang tercemar penyakit yang diderita ternak selama pemeliharaan dapat menular ke manusia melalui konsumsi bahan pangan asal ternak tersebut. Berbagai penyakit ternak saat ini sedang berjangkit di beberapa daerah di Indonesia. (Khairiyah,2011).

Dari kasus ini sangat jelas bahwa peranan dokter hewan sangat dibutuhkan akan tetapi ketertarikan masyarakat kepada dokter hewan masih sangat tebatas mungkin pikiran masyarakat tentang dokter hewan masih belum terbuka bahkan tidak sedikit yang meremehkan profesi ini mereka menggangap profesi ini sebagai profesi yang tidak menjanjikan didunia pekerjaan kedepannya padahal disini prospek kerja dokter hewan sangatlah luas disini kita bisa menjadi praktisi,menjadi pengamat di konservasi hewan langkah,pns,dosen, pengusaha,dan masih banyak lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun