Mohon tunggu...
Nabila Nadia
Nabila Nadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Pedagang Asongan Menghidupi Anaknya dengan Sebotol Air Mineral

6 Desember 2022   22:13 Diperbarui: 6 Desember 2022   22:39 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surakarta -- Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Kota Solo, Jawa Tengah pada Jumat-Minggu (18-20/11). Muktamar Muhammadiyah mengusung tema 'Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta'. Muktamar Muhammadiyah ke-48 dihadiri oleh Presiden Jokowi dan dimeriahkan oleh penggembira seluruh penjuru Indonesia.

Rangkaian Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 diawali dengan dibukanya Muktamar Fair dan Muhammadiyah Innovation and Technology Expo (MITE), Kamis (17/11). Bertempat di area Museum De Tjolomadoe.

 

Dengan diadakan Muktamar Fair membawa berkah tersendiri bagi para pedagang musiman yang merasakan efek dari pertumbuhan ekonomi dalam sepekan terakhir, terutama mereka yang berdagang di sekitar venue muktamar.

Salah satunya Pak Sutarman penjual mineral di sekitar Museum De Tjolomadoe.

"Pekerjaan saya ya gini. Mau jadi petani tapi saya tidak punya tanah dan kalau saya cari pekerjaan sudah terlalu tua. Makanya saya kerja menjual Le Mineral" kata Pak Sutarman.

Pak Sutarman juga termasuk Komunitas Mayora Malioboro. Dengan kerja menjual Le Mineral mendapat kompensasi tiap bulannya. Kompensasi yang didapat pak Sutarman 750.000 tiap bulannya.

Sebelum bekerja menjual Le Mineral, Pak Sutarman menjual buah di Serang Banten. Karena tuntutan keluarga, Pak Sutarman berhenti bekerja di Serang Banten kemudian menjual Le Mineral di Yogyakarta.

 "Anak saya tiga dan anak terakhir masi sekolah. Alhamdulillah nya cukup untuk kehidupan sehari hari." Kata Pak Sutarman. Walaupun beliau mengatakan pantangan berjualan Le Mineral adalah saat hujan dan tidak laku, apalagi adanya COVID-19. Pak Sutarman tetap gigih dalam berjualan Le Mineral untuk menghidupi anak dan istrinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun