Mohon tunggu...
nabila k bening
nabila k bening Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student at Universitas Indonesia

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Itu Dark Triad? Apakah Berhubungan dengan Gangguan Makan?

19 Oktober 2021   03:29 Diperbarui: 19 Oktober 2021   03:43 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Psikolog sosial-kepribadian melihat narsisme patologis terdiri dari dua aspek yaitu narcissism grandiosity dan narcissism vulnerability. Narcissism grandiosity ditandai dengan perasaan entitlement, manipulatif interpersonal, dan arogansi. Sedangkan kerentanan narcissism vulnerability ditandai dengan penarikan sosial dan disregulasi emosional setelah kekecewaan yang menyakitkan dari kegagalan peningkatan diri (Miller et al., 2011).

Sebuah penelitian menemukan bahwa kedua aspek narsisme patologis ini memiliki hubungan dengan gangguan makan. Dalam penelitian ini 76,3% dari peserta mendapat skor di atas ambang EAT-26 untuk gangguan makan dan 54,4% peserta memiliki berat badan kurang (IMT dibawah 18,5%). Temuan ini dapat dikaitkan dengan para wanita dewasa yang bergabung dalam komunitas pro anoreksia dan memiliki gejala gangguan makan, khususnya anoreksia nervosa (Zerach, 2014).

Narsisme dicirikan oleh disregulasi emosional setelah kekecewaan yang menyakitkan dari kegagalan peningkatan diri. Individu dengan gangguan makan mengalami kesulitan mengidentifikasi dan menggambarkan perasaan mereka yang mungkin mendahului perkembangan masalah makan mereka. 

Selanjutnya, sebagai cara untuk mengatasi perasaan mereka ini, individu yang rentan narsistik beralih ke rute simtomatik perilaku makan restriktif. 

Semakin seseorang menderita perasaan rendah diri yang tidak terkendali dan mengalami nilai diri yang rapuh, dan semakin sedikit dia belajar bagaimana menghadapinya, maka semakin dia merasa perlu mengungkapkan dirinya secara terbuka, contohnya melalui komunitas virtual. 

Para penderita gangguan makan ini memiliki kecenderungan untuk menemukan komunitas di dunia maya sebagai tempat yang aman bagi mereka untuk mendapatkan dukungan sosial. Individu dengan tingkat narcissism grandiosity yang lebih tinggi merasa lebih nyaman untuk meningkatkan harga diri mereka dengan melaporkan gangguan makan kepada banyak orang. Perilaku ini juga dapat menjadikan mereka panutan bagi anggota 'pro-ana' lainnya (Zerach, 2014).

 Narsisme patologis tidak hanya berhubungan dengan aspek restriktif dari gangguan makan seperti diet ketat dan kontrol oral, melainkan juga berhubungan dengan bulimia dan perilaku keasyikan makan. Pada penelitian ini ditemukan bahwa narcissism grandiosity berhubungan dengan tingkat dorongan yang lebih tinggi untuk menjadi berotot. Hal ini kemudian menghasilkan korelasi positif antara narcissism grandiosity dengan olahraga berlebihan serta perilaku keasyikan makan (Zerach, 2014)

Sebuah studi lain yang meneliti hubungan antara dua varian narsisme dengan gejala bulimia nervosa menemukan bahwa vulnerable narcissism dan bulimia nervosa memiliki karakteristik sifat yang sama terkait emosi negatif, seperti kecemasan, perasaan malu dan rendah diri, bahkan depresi. Keduanya juga berhubungan dengan trauma masa kecil dan gaya keterikatan interpersonal yang bermasalah. 

Sebaliknya, grandiose narcissism tidak berhubungan dengan bulimia nervosa karena justru grandiose narcissism berkorelasi positif dengan harga diri, dan berkorelasi negatif dengan tekanan psikologis (Maples et al., 2011).

Bila seseorang memiliki masalah gangguan makan, pemulihan dimulai dari mengakui bahwa diri mempunyai masalah. Pengakuan ini memang sulit karena biasanya seseorang yang mengalami ini berpikir bahwa penurunan berat merupakan kunci kebahagiaan, kepercayaan diri, dan kesuksesan. Setelah mengakui, maka seseorang harus mencoba untuk menghentikan kebiasaan lama. Mengatasi gangguan makan lebih dari sekedar menghentikan perilaku makan yang tidak sehat. Seseorang juga harus mempelajari cara-cara baru untuk mengatasi rasa sakit emosional dan menemukan kembali diri di luar kebiasaan makan, berat badan, dan citra tubuh.

Dalam mengatasinya, terdapat beberapa tips:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun