Mohon tunggu...
Nabila Inas Salsabila
Nabila Inas Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Mahasiswi Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pendidikan Seks Tepat, Anak Sehat

6 Juli 2022   18:42 Diperbarui: 7 Juli 2022   07:27 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan seks sangat penting diberikan sebagai dasar dalam menentukan sikap pencegahan pelecehan ataupun kekerasan seksual.

Predator seksual pada anak membuat banyak pihak, terutama orangtua menjadi sangat khawatir. Trauma psikologis yang dialami anak yang sulit disembuhkan dapat menghancurkan masa depan mereka.

Pemerintah catat 6.500 lebih kasus kekerasan seksual terhadap anak di sepanjang tahun 2021. Data tersebut belum termasuk para korban yang tidak melapor kepada pihak yang berwajib.

Faktor yang membuat para korban atau orangtua tidak melapor diantaranya ketidak tahuan kemana tempat untuk melaporkan kasus tersebut, ada pula rasa malu atas tudingan tetangga sehingga tidak sedikit dari mereka memilih untuk diam dan melupakan kejadian tersebut tanpa tau apa yang anak mereka rasakan atau trauma apa yang anak mereka dapatkan.

Selain itu struktur hukum harus kondusif menciptakan rasa takut untuk melakukan kasus kejahatan semacam ini. Sejauh ini Kemendikbud memang belum membuat kurikulum pendidikan seksual, namun Erlangga mengakui ini diperlukan.

Orangtua dan guru merupakan figur pertama dan utama yang berperan penting dalam melakukan pendidikan seksual sejak dini kepada anak-anak

Saat memberi edukasi pada anak harus diperhatikan juga usia dan sampai mana tahap perkembangannya.

Lantas bagaimana perilaku yang akan kita berikan kepada anak?

Contohnya seperti: 

a. Mengenalkan identitas anak dengan memberitahu perbedaan ciri-ciri tubuh anak perempuan dan laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun