Mohon tunggu...
Nabila Ima Mitha
Nabila Ima Mitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nabila Ima Mitha

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Eksistensi Podcast

21 Mei 2021   16:52 Diperbarui: 21 Mei 2021   16:59 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir terdapat tren yang ternyata disukai banyak masyarakat khususnya para kaum milenial, yaitu podcast. Nama podcast sendiri diambil dari kata "ipod" dan "broadcast". Pada dasarnya podcast tidak jauh berbeda dengan radio, menyajikan rekaman audio tanpa visual yang dapat di dengar oleh semua orang. 

Hanya saja podcast bersifat lebih fleksibel dibandingkan radio karena dapat didengarkan kapan saja, dimana saja, dan pendengar bisa menyesuaikan dengan topik yang disukai. Karena itu saat ini podcast kian diminati dan mengundang banyak kreator-kreator podcast baru yang bermunculan dengan berbagai macam topik yang dibawakan. Podcast dapat ditemukan di berbagai macam platform seperti spotify, apple podcast, anchor, sound cloud, dan masih banyak lagi platform lainnya. Popularitas podcast yang semakin meningkat ini telah membuktikan bahwa kebutuhan masyarakat akan konten audio tidak kalah besarnya dengan kebutuhan akan konten video.

Podcast sendiri memiliki karakter personal yang dapat membuat para pendengar merasa lebih dekat dengan penyiar podcast tersebut. Informasi yang disampaikan oleh nasasumber akan diterima oleh pendengar hanya lewat suara, karena hanya dengan suara saja pendengar bisa berimajinasi dengan mengacu pada suara itu. 

Oleh karena itu seorang penyiar harus terampil dalam menyampaikan cerita atau informasi melalui lisan agar imajinasi pendengar dapat terbangun dengan baik dan informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas. Podcast sebagai media audio juga berpotensi untuk dimanfaatkan dalam bidang pendidikan , industri pariwisata, dan peluang pertumbuhan di Indonesia.

Sejak diluncurkannya podcast pertama di Indonesia pada 7 april 2005 hingga era podcast saat ini, peningkatan podcast di Indonesia dinilai sangat pesat dilihat dari meningkatnya jumlah pendengar dan meningkatnya jumlah kreator podcast di Indonesia. 

Mengutip dari survei yang dilakukan oleh Daily Social pada tahun 2018 terhadap 2023 pengguna smartphone menyebutkan bahwa 80,82% responden mendengarkan podcast dalam 6 bulan terakhir dan sebanyak 62,69% memilih podcast karena sifatnya yang fleksibel. Selain dari sifatnya yang fleksibel podcast juga digemari karena beragamnya pilihan konten yang disajikan seperti komedi, politik, edukasi, horor, dan lain-lain. Keberagaman konten yang disajikan membuat para pendengar merasa tidak bosan dan dapat memilih topik sesuai dengan yang mereka inginkan.

Peningkatan pengguna podcast juga menyebabkan meningkatnya kreator podcast, podcast yang dinilai lebih mudah dibuat dibanding dengan pembuatan video untuk youtube yang tentunya memerlukan peralatan yang memadai untuk membuat setiap videonya membuat para kreator pemula ingin mulai mencoba peruntungan di dunia podcast. 

Podcast memberi kemudahan dari segi rekaman, produksi dan promosi. Dalam membuat podcast para kreator pemula hanya membutuhkan smartphone dan mendownload aplikasi podcast seperti anchor, di dalam aplikasi tersebut kreator dapat merekam, mendistribusi, dan memonetize rekamannya dengan mudah. Kemudahan ini dapat membuka peluang bagi seluruh kreator pemula untuk memulai usahanya di bidang podcast.

Podcast sendiri memiliki beberapa jenis siaran yaitu

  • Interview podcast, jenis podcast ini yang paling sering di dengarkan, pada interview podcast kontennya berisi seorang host mewawancarai narasumber.
  • Podcast monolog, podcast ini dibawakan hanya oleh satu orang saja biasanya berisi tentang opini pribadi terhadap suatu permasalahan.
  • Conversational podcast, podcast ini dibawakan oleh lebih dari satu orang host yang bertukar pikiran mendiskusikan sebuah topik.
  • Non-fiction storytelling podcast, pada podcast ini host akan menceritakan sebuah kisah nyata kepada para pendengar, kisah yang diceritakan bisa berupa berita aktual, sejarah, kisah pribadi seseorang, ataupun ilmu pengetahuan.
  • Theater podcast, jenis podcast ini adalah sebuah teater yang dikemas dalam bentuk audio yang menyajikan narasi seperti teater tanpa ada pertunjukan di panggung.

Salah satu manfaat dari adanya podcast adalah dapat memberikan informasi dan pengetahuan dari narasumber untuk membuka wawasan dan pemikiran baru para pendengar, hingga saat ini telah banyak perusahaan besar yang menjadikan podcast sebagai media untuk menyebarkan informasi seperti Narasi TV, Kumparan, Kompas, dan lain-lain. Beberapa influencer di Indonesia pun saat ini telah banyak yang membuat konten podcast seperti Tsana dengan podcastnya Rintik Sedu,  Asumsi bersuara yang dipandu oleh Nathaniel Rayestu, Makna Talks oleh Iyas Lawrence, dan masih banyak lagi yang lain.

Akhir-akhir ini beberapa konten creator youtube juga telah berinovasi menggabungkan konten podcast dengan video platform seperti youtube. Isi dari konten podcast di youtube sama dengan podcast pada platform lainnya, yang membedakan adalah podcast di youtube tidak hanya berupa rekaman suara saja tetapi ada juga visual yang ditayangkan. Beberapa contoh influencer yang membuat konten podcast di youtube adalah Raditya Dika dan Deddy Corbuzier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun