Mohon tunggu...
Nabila
Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nabila Farah Atiqah

Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Self Diagnosis: Salah Sedikit Penyakit Makin Parah

28 September 2021   17:19 Diperbarui: 28 September 2021   17:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada peradaban yang modern ini, segala informasi dapat dengan mudah kita akses melalui internet. Termasuk penyakit yang sedang dirasakan. Dengan membuka laman internet kemudian menuliskan keluhan yang dirasakan internet akan segera memunculkan nama-nama penyakit apa sajakah yang memiliki gejala seperti yang dituliskan. Setelah membaca informasi yang terdapat pada salah stau artikel yang muncul, penderita akan menebak-nebak penyakit mana yang memiliki gejala paling mirip. Itu bisa kita sebut dengan self-diagnose.

Internet menyediakan berbagai macam informasi seputar kesehatan, sehingga para pengaksesnya dapat dengan mudah menerka-nerka penyakit apa yang sedang dideritanya. (Pillay,2010)

Apa sih definisi sesungguhnya dari self-diagnose itu?

Self-diagnose adalah proses mendiagnosis, atau mengidentifikasi, kondisi medis dalam diri seseorang. Ini dapat dibantu oleh buku, sumber di internet, pengalaman pribadi masa lalu, atau mengenali gejala atau tanda medis dari suatu kondisi yang sebelumnya dimiliki anggota keluarga. (Wikipedia)

Dari definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa sebagian besar self-diagnose dilakukan oleh orang awam atau orang yang tidak memiliki profesi yang sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi.

Salah satu contohnya, seseorang sedang merasa kepalanya pusing. Kemudian ia mencoba mencari penyakit apa yang sedang ia derita di internet. Namun seperti yang kita ketahui pusing merupakan salah satu gejala umum yang biasa diderita oleh berbagai jenis penyakit baik penyakit ringan maupun berat. Internet akan memunculkan berbagai jenis penyakit yang memiliki indikasi pusing sebagai salah satu gejala awalnya. Hal ini lah yang perlu diwaspadai apabila dilakukan oleh orang awam. Pusing yang awalnya hanya karena kurang tidur bisa jadi malah disalah artikan ke penyakit yang lebih serius atau berbahaya.

Akan lebih rumit lagi apabila penderita kemudian mencari obat apa yang sesuai untu ia konsumsi. Tanpa adanya anjuran dokter atau apoteker tentunya kita tidak dapat mengkonsumsi obat seenaknya sendiri. Karena hal tersebut akan mengganggu kesehatan tubuh kita. Yang tadinya hanya pusing biasa dan hanya butuh pereda nyeri atau bahkan hanya butuh istirahat. Bisa jadi malah mengkonsumsi obat yang tidak semestinya.

Hal ini ditakutkan akan menimpulkan penyakit yang lebih serius dikemudian hari. Karena bagaimanapun setiap obat pasti memiliki efek samping.

Selain pada penyakit fisik penyakit mental juga sering terjadi self diagnose.

Situasi pandemi seperti ini banyak orang-orang yang merasa tertekan hingga stress karena pergerakannnya seolah-olah dibatasi. Yang biasanya setiap hari keluar rumah, berinteraksi dengan banyak orang, menghirup udara segar, harus ditunda dulu karena adanya pandemi.

Hal ini membuat kondisi psikologis sebagian besar orang terganggu. Ada yang merasa itu hanya kelelahan biasa ada pula yang melebih-lebihkan penyakitnya. Itu menjadi salah satu contoh adanya self-diagnose.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun