Mohon tunggu...
Nabila Balqis
Nabila Balqis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pian, Seorang Paruh Baya yang Sangat Tangguh

29 Januari 2023   00:54 Diperbarui: 29 Januari 2023   00:59 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasuruan 3/12/2022 - Pian seorang wanita paruh baya yang berjualan pisang ini berumur 75 tahun. Nenek ini tinggal di daerah Tretes dekat dengan air terjun Putuk Truno. Dengan jarak 5km ia menggunakan ojek untuk berjualan di area pasar Prigen depan hotel Surya.

Ia hidup sendiri suaminya sudah meninggal sejak setahun lalu dan dua orang anaknya yang bernama Susi dan Handoko sedang menjalani tugas kedinasan dan sekarang menetap di Probolinggo.

Ia sudah memiliki 3 cucu dan salah satunya sedang berkuliah di Universitas Brawijaya Malang yang sedang menjalani sidang skripsi.

 “ Setiap hari minggu saya kesana, saya kasih sangu walaupun sedikit itung – itung untuk tambahan disana, “ Ujar wanita paruh baya ini.

 Kedua anaknya tidak semata – mata meninggalkan ibunya begitu saja mereka juga bertanggung jawab sering menyambangi kerumah untuk memberikan beberapa uang dan kebutuhan untuk Ibunya yang tinggal seorang diri.

 Beliau setiap hari mulai berjualan pukul 08.00 – 15.00 WIB.

 “ Satu hari cuma laku 3 – 5 , walaupu begitu disyukuri saja dikit – dikit untuk menambahi kebutuhan sehari – hari“ ujar wanita paruh baya ini .

Pisang yang ia jual ini termasuk jenis pisang raja satu sisirnya beliau mematok dengan harga Rp50. 000. Walaupun harga yang ia patok termasuk mahal dibandingkan dengan pedagang – pedagang lain yang berjualan di area pasar Prigen tetapi pisang yang dijual besar – besar dan rasanya manis sangat worth it dengan harganya . Setiap hari ia mengelilinginya daerah pasar Prigen untuk menjajakan pisangnya itu. Wanita ini sangat tangguh dan semangat untuk berjualan tidak ada kata lelah di hidupnya.

Seorang wanita tangguh yang tidak mengeluh terhadap hidup yang ja alami, walaupun hidup sendiri tanpa adanya keluarga dekat. Keriput dan tua tidak membuat ia patah semangat, ia adalah sumber semangat hidup kaum – kaum muda yang pesimis terhadap masa depan nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun