Mohon tunggu...
Nabila Balqis
Nabila Balqis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pompa Ban, Jadi Solusi Penjual Nasi Goreng

28 Januari 2023   22:50 Diperbarui: 28 Januari 2023   23:15 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penjual nasi goreng sedang memasak sebanyak 30 porsi dalam 1 wajan(22/12/2022)

Surabaya - Seorang pedagang makanan memakai pompa ban untuk membesarkan api LPG ketika berjualan di warung Mak Sore yang berlokasi di Jl. Pandegiling no. 320C, Wonorejo Kecamatan Tegalsari Surabaya.

Pria yang dikenal dengan nama Wahab ini tidak semata -- mata memakai tetapi ia juga sadar akan dampak dari penggunaan pompa ban tersebut . " Saya tidak memakainya setiap hari, cuma beberapakali aja kalo mendadak LPG mau habis soalnya saya juga sebenarnya takut meledak " ujar pria berbaju garis -- garis ini . Pria tersebut juga mengatakan bahwa hanya lima kali saja memakai pompa ban disaat harga LPG dan minyak sedang naik.

Nasi goreng Mak Sore ini sudah berjualan sejak pak Soeharto lengser dari jabatannya sebagai Presiden di tahun 1998 . " Dulu awalnya saya berjualan di pasar Keputran daerah hotel Santika dekat perempatan Pandegiling setelah pak Soeharto lengser jabatan sampai sekarang kira -- kira sudah sekitar 24 tahun berjualan " ujar Kasmuni .

Dari awal buka usaha nasi goreng hingga sekarang Kasmuni tetap setia menemani suaminya berjualan. Kasmuni membantu suaminya untuk mengantarkan makanan ke pelanggan dan juga menyiapkan bahan -- bahan seperti bawang putih, bawang merah, telur, sayur -- sayuran , dll . Sedangkan Wahab sebagai juru masak yang memasak pesanan pelanggan.

Dalam satu hari Pak Wahab mengatakan bisa memasak nasi goreng hingga 900 porsi. Tempat ini salah satu makanan favorite kaum anak muda di Surabaya. Rasanya yang enak,harga yang murah dan tempat yang strategis membuat tempat ini ramai pembeli.

Buka mulai pukul 17.00 -- 03.00 pagi. Dari awal buka hingga tutup pembeli silih berganti menjajal nasi goreng satu ini. " Kebanyakan pembeli dari warga sekitar terutama anak -- anak kos, " Ujar Kasmuni.

Tidak hanya nasi goreng saja ada 2 menu lainnya yaitu mie goreng dan cap jay. " Semua harganya sama cuma Rp6. 000 saja, tidak banyak mengambil keuntungan," ujar pemilik warung ini. Walaupun dengan harga yang murah tetapi porsi yang diberikan cukup mengenyangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun