Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Mari Tanamkan Konsep Gender pada Anak

13 Maret 2018   07:01 Diperbarui: 13 Maret 2018   08:41 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum readers...

Menanamkan pendidikan gender pada anak harus dimulai sejak dini untuk mengetahui konsep diri secara utuh. Agama Islam merupakan keyakinan yang tegas dalam menerapkan konsep gender. Dalam Islam terdapat aturan yang terperinci berkenaan dengan peran dan fungsi laki-laki dan perempuan dalam menjalani kehidupan. 

"Terdapat perbedaan dan persamaan yang tidak bisa dipandang sebagai adanya kesetaraan atau ketidak setaraan gender," kata Dra. Elly Risman Musa, Psi. Agama menjadi dasar atau patokan semasa orangtua mendidik anak dalam masalah gender. Orangtua harus menambah pemahaman agamanya tentang gender agar orangtua mampu berperan untuk buah hati mereka.

Pendidikan agama anak dimulai dari lingkungan keluarga. Sebab dari sinilah benteng anak akan lebih kokoh. Didikan bagi anak laki-laki dan perempuan harus sesuia dengan fitrah nilai-nilai agama. Pengenalan gender pada anak sebaiknya dimulai dari orangtua sebelum anak mendapatkannya di lingkungan sekolah. Karena orangtua menjadi idola utama dan terdekat anak yang akan menjadi role model, dan sosok pribadi yang akan selalu ditiru oleh anak.

Tahapan awal yang dilakukan orangtua yaitu mengenalkan pakaian yang dikenakan anak. Setelan pakaian anak laki-laki yaitu celana, kemeja, peci, maka untuk anak perempuan pakaianya adalah rok, jilbab, gamis, baju berwarna cerah dan bergambar bunga dan sebagainya. Ketika orangtua mengajarkan konsep gender pada anak, mereka harus menyadari bahwa otak anak laki-laki dengan anak perempuan terdapat perbedaan sistem dan fungsi.

Perbedaan tersebut meliputi kapasitas otak dalam menerima perintah dan informasi. Maka dari itu orangtua yang berbicara dengan anak laki-laki harus sebisa mungkin mengurangi perintah dan menyampaikan informasi yang jelas dan mudah dipahami anak. Berbicara dengan anak perempuan harus menggunakan kesabaran yang penuh dan mendetail. Orangtua jaman sekarang harus benar-benar memberikan konsep gender dengan secara tegas agar anak memahaminya.

Menurut alumnus Universitas Indonesia, orangtua harus mengajarkan kepada anak untuk mengetahui siapa dirinya sendiri. Menanamkan konsep gender pada anak memiliki dampak pada perkembangan dan pembentukan pola perilaku dan kepribadian anak ketika dewasa.

Oleh karena itu semua informasi yang benar dan berkaitan dengan peran gender harus ditanamkan secara tepat dan benar agar tertanam dalam memori jangka panjang anak dan mereka mampu menerapkannya. Dra.Elly Risman berpendapat bahwa bentuk dari pendidikan seksualitas, yang harus diajarkan sejak dini. Dengan pengajaran yang sesuai kapasitas anak, orangtua bisa melakukan berbagai metode yang bersifat konkrit dan berorientasi.

"Ketika mengenalkan alat vital pada anak harus sesuai dengan kenyataan, harus dengan sebutan vagina dan penis bukan yang lain," kata Elly Risman.

Orangtua bisa memulai pendidikan seks pada anak mereka ketika menjelang pubertas tentang perubahan fisik yang dialami anak, serta hal-hal yang erat kaitanya denga perubahan fisik menjelang pubertas lainya. Seperti halnya menstruasi, pembalut, mimpi basah, dan sebagainya harus diajarkan kepada anak secara sopan dan ramah. Elly Risman mengatakan bahwa salah satu aspek pengembangan konsep diri dan kepibadian anak yaitu menyadari tentang adanya peran gender yang harus diketahui anak. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak untuk masa depannya kelak.

Semoga bermanfaat. Wassalam,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun