Mohon tunggu...
Nabila AdindaP
Nabila AdindaP Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Memanfaatkan Pertemuan Ekonomi dan Keuangan Terbesar di Dunia

19 Agustus 2018   18:57 Diperbarui: 19 Agustus 2018   19:55 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada bulan Oktober 2018 di Bali mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam Pertemuan Ekonomi dan Keuangan Terbesar di Dunia atau yang biasa dikenal dengan Pertemuan IMF (International Monetary Fund). Dalam pertemuan terbesar ini, tentunya pemerintah dan masyarakat Indonesia harus memanfaatkan semaksimal mungkin kemungkinan positif yang ada.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana mengubah pandangan, terutama masyarakat Indonesia, yang mana dalam menyelenggarakan Pertemuan IMF ini memerlukan biaya yang besar. Tentu saja pandangan ini harus dihilangkan karena sejatinya, dengan adanya Pertemuan IMF justru membawa banyak manfaat bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri.

Salah satunya, banyak proyek di Bali yang ditargetkan selesai pada tahun 2019, dipercepat menjadi tahun 2018. Selain itu, terdapat juga beberapa proyek di Bali yang terbengkalai namun, dengan adanya Pertemuan IMF ini menjadikan proyek itu terurus kembali.

Walaupun anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk infrastruktur, logistik, dan acara budaya sebesar Rp655 miliar (ujar Menko Luhut dalam konferensi pers usai mengadakan Rapat Koordinasi Nasional pada hari Jumat (25/08) di Nusa Dua, Bali) tentu saja hal ini justru akan menguntungkan bagi pariwisata Indonesia dikarenakan akan menarik wisatawan luar di masa mendatang.

Selain wisatawan luar, tentu saja delegasi yang akan menghadiri Pertemuan IMF kurang lebih sebanyak 15.000 orang akan membawa dampak positif bagi pariwisata Indonesia.

Catatan penting bagi pemerintah adalah jangan hanya memusatkan dan mengutamakan tempat wisata yang ada di Bali, namun tempat wisata di luar Bali juga harus dikenalkan di mata dunia. Walaupun tidak bisa secara instan, namun pemerintah juga harus tetap memikirkan ke depannya dikarenakan masih banyak sekali tempat wisata yang menarik di Indonesia.

Mungkin saja, jika Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah dalam pertemuan atau acara terbesar di dunia, pemerintah harus berani mencoba menggunakan kota lainnya sebagai tempat pelaksanaannya, tidak hanya di Bali, Jakarta, Palembang, Surabaya maupun kota-kota besar lainnya. Hal ini tentu saja akan menjadikan Indonesia menjadi perhatian di mata dunia.

Beralih dari tempat wisata, tentu pemerintah juga harus bekerja sama dengan masyarakat dalam bidang kuliner Indonesia. Bagaimana tidak, ribuan delegasi yang datang akan bertahan di Indonesia selama beberapa hari. Sehingga pemerintah juga harus pintar untuk memperkenalkan kuliner khas Indonesia di setiap daerah di mata dunia.

Namun, hal ini harus ada bantuan dari masyarakat Indonesia sendiri. Coba bayangkan jika pemerintah setiap harinya menyediakan kuliner yang berbeda-beda untuk delegasi yang datang, bukankah itu akan menakjubkan? Jika pemerintah melakukan hal ini, tentu perekonomian masyarakat Indonesia yang berkecimbung di dunia kuliner akan meningkat drastis.

Tidak hanya di bidang pariwisata dan kuliner, pemerintah harus memanfaatkan di bidang sosial dan budaya Indonesia. Artinya, bagaimana cara pemerintah memanfaatkan pertemuan besar ini dengan memperkenalkan Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk besar dan berbeda-beda. 

Pemerintah harus menunjukkan bahwa Indonesia mampu menstabilkan pertumbuhan ekonomi di setiap tahunnya walaupun kita tahu bahwa banyak sekali faktor yang tidak bisa menjadikan Indonesia seperti negara maju lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun