Mohon tunggu...
Nabila Widia
Nabila Widia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Faculty of Law 2017

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siap Terjun, Mahasiswa KKN Undip Kuatkan Potensi Desa dan Pelopori Pencegahan Penyebaran Covid-19

10 Agustus 2020   15:05 Diperbarui: 10 Agustus 2020   14:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kudus (8/08) dampak dari adanya virus covid-19 menyebabkan berbagai kegiatan harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Salah satunya, Universitas Diponegoro memilih untuk melaksanakan kegaiatan KKN bagi mahasiswanya sesuai daerah tempat tinggal masing-masing, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Berdasar kondisi Indonesia saat ini KKN Tim 2 Periode 2020 mengangkat Tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Pelaksanaan KKN tidak lepas dari harapan mahasiswa Undip untuk menjadi pelopor pencegahan virus covid-19 dan mampu meningkatkan potensi tempat tinggal sebagai bentuk pengabdian masyarakat.  

Bentuk pengabdian mahasiswa KKN ini untuk mencari dan memperkenalkan potensi yang dimiliki desa atau kelurahan untuk terus dikembangkan dengan melakukan kerjasama dengan pihak aparat setempat. Pengembangan produk-produk terobosan baru yang memiliki nilai khas asal daerah sangat diharapkan akan menjadi nilai komoditi kelurahan kedepannya. Kerjasama dengan karang taruna sebagai generasi penerus kemajuan dan perkembangan desa dan kelurahan berupa pelaksanaan daring class, membantu meringankan beban anak-anak mengikuti pembelajaran via online.

Kondisi Kota Kudus kembali memasuki zona merah menjadikan pemerintah daerah memperketat pemantauan protokol kesehatan. Terpantau daerah Kelurahan Wergu Kulon terdapat satu kasus kematian akibat virus covid-19. Upaya meminimalisir kegiatan masyarakat telah dilakukan dengan memberlakukan formulasi pengajuan ijin kegiatan oleh Pejabat Kelurahan Wergu Kulon. 

Peranan Mahasiswa KKN berkontribusi mengadakan program sosialisasi dengan tema 'melawan hoax ditengah pandemi', tema ini dipilih sebab dengan adanya pandemi covid-19 kegiatan masyarakat beralih menggunakan daring, baik dari kegiatan pendidikan maupun pekerjaan. Penggunaan alat komunikasi ataupun laptop akan meningkat beriringan dengan alur komunikasi antar individu demikian akan meningkat sejalan dengan penyebaran arus infromasi yang terbukti validasinya ataupun yang belum terbukti.  

Kemajuan teknologi harus selalu berimbang dengan kebijaksanaan masyarakat sebagai penggunannya. Tidak heran saat ini gencar ajakan untuk selalu memerangi berita palsu, sebab dampak yang ditimbulkan bukan hanya akan merugikan penerima saja tetapi dapat berdampak secara nasional. 

Konten-konten berbau SARA, ancaman, dan provokasi setiap menitnya berpindah menyebar ke seluruh jaringan dan media. Tidak bijaknya menggunakan media sosial akan dampak pada ancaman pidana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Jo. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dalam pasal 28 ayat (2)   dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun dan/atau denda paling banyak 1 miliar rupiah.

Melalui sosialisasi ini, mahasiswa menyertakan ajakan untuk senantiasa melaksanakan protokol kesehatan dan menggalakan gerakan "Ayo Pakai Masker" berdasar survey dan jejak pendapat dengan Ketua Rukun Warga.

"Warga RW.01 sangat susah memakai masker, belum merasakan adanya kewajiban untuk memakainya", tutur Ketua RW Suharto ketika mengajukan permohonan ijin KKN. Atas dasar tersebut, menggunakan pendekatan personal kepada masyarakat untuk berbincang santai sekaligus memberikan ajakan menggunakan masker dinilai sangat tepat.

Kecenderungan masyarakat enggan menggunakan masker diakibatkan aktivitas yang dilakukan hanya sebatas interaksi dengan warga setempat dan keluarga sehingga rasa kepercayaan masing- masing terkait penyebaran virus diabaikan. Padahal dengan mengabaikan protokol kesehatan dapat mempercepat penyebaran virus dan sulit mengenali individu yang terpapar virus tanpa gejala. Sehingga saat ini yang diperlukan adalah saling menjaga diri sendiri dengan menggunakan masker setiap beraktivitas diluar rumah dan selalu mencuci tangan dengan sabun. 

Kekhawatiran kapan berakhirnya virus covid-19 ini berdampak pada pemasukan perekonomian masyarakat, terlebih saat ini pedagang kelontong di daerah yang rawan atau zona merah mengalami dilematik untuk sekedar membuka usahanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun