Mohon tunggu...
Asagift
Asagift Mohon Tunggu... Penulis - Guru

Ini adalah cara saya mengingat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Metro 309

3 September 2020   00:26 Diperbarui: 3 September 2020   00:55 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara anak langit menyeru menyusupi kaca bus metro langganan sore ini. Suara mesin para mobil yang bergemuruh sedari tadi juga tak kalah volumenya. Dan suara ponsel penumpang sampingku yang menambah macam bunyi di telinga. Pikiranku tak tertuju bebas. Pikiranku mencerna kata-kata tadi, tentang aku yang terlambat ke kantor dan aku yang mendengar ibuku jatuh sakit hari ini. 

Klakson bus mengagetkanku, mengingatkanku dan menambah ketakutan hamba yang seorang diri. Harusnya aku tidak telat hari ini. Harusnya aku lebih sabar. Harusnya aku pulang menjenguk ibu kemarin sore. 

Harusnya aku melakukan sesuatu. Air mata tanpa sadar menetes membuatku melihat penumpang sampingku yang berubah wujud. Bukan penumpang yang menyalakan suara ponsel dengan sangat keras tadi. 

Bukan dia lagi. Akan tetapi pria yang dua puluh tahun kukagumi. Pria itu ada dalam pandanganku dengan sejengkal jari. Sangat dekat. Sangat sopan menyapa dan memberi senyuman, 

Kami tidak bicara apapun setelah itu. Hening. Suasana malam di bus yang kuinginkan sejak dulu. Seperti ini. Akan tetapi, aku mengingat sesuatu. Sesuatu penting. Tentang surat milik kami. 

Tentang siapa pengirim surat itu. Surat yang aku tak tahu siapa pengirim sebenarnya. Surat yang berisi kata-kata sederhana nan  manis. Surat yang menceritakan kenangan  muda-mudi. Tentang perasaan yang tak terucap.

"Aku boleh tanya sesuatu?" tanyanya,mengagetkanku.

" Ngg.. Iya? Boleh" jawabku gugup.

"Surat itu sudah kau baca? Bagaimana menurutmu?" tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun