Mohon tunggu...
Nabila Putri Syasabil
Nabila Putri Syasabil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Fatum Brutum Amorfati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gerakan Perempuan, dari Perlawanan Tradisional hingga Pembentukan Organisasi Perempuan: Sebuah Catatan Historiografi

3 Januari 2021   11:11 Diperbarui: 3 Januari 2021   14:13 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Wikipedia Commons

Pemerintah Orde Baru mencetak perempuan dalam Panca Dharma Wanita yang sangat membatasi perempuan. Perempuan hanya boleh mengurus anak, suami dan rumah tangga tanpa boleh melakukan kegiatan lain.

Pemerintah Orde Baru memberikan dukungan berupa dana bagi organisasi-organisasi perempuan sehingga organisasi-organisasi perempuan dipaksa mendukung tujuan pembangunan pemerintah. Sehingga gerakan perempuan tidak dapat bergerank dan melakukan perlawanan. Mereka dipaksa tunduk dan bagi siapapun yang melawan akan dibunuh dan dihilangkan.

Penutup

Gerakan perempuan terkesan menakutkan dalam versi sejarah para penguasa Orde Baru dan berhasil menjadi momok hingga kini. Padahal gerakan melalui organisasi-organisasi perempuan dapat membangkitkan semangat baru bagi para perempuan.

Sejak reformasi hingga sekarang, banyak organisasi perempuan yang bermunculan, seperti JARPUK (Jaringan Perempuan Usaha Kecil), PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga), Yayasan Jurnal Perempuan, dll. Ada pula gerakan melalui media sosial dan melalui seni-budaya, seperti Magdalene.co dan Empuan.id.

Sumber Bacaan
Amurwani Dwi Lestariningsih. 2011. Gerwani: Kisah Tapol Wanita di Kamp Plantungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Anom Whani Wicaksana. 2018. Raden Ajeng Kartini: Perempuan Pembawa Cahaya untuk Bangsa. Yogyakarta: CV. Solusi Dustribusi

Ipong Jazimah. 2016. S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Mulyono Atmosiswartoputra. 2018. Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah. Jakarta: Penerbit Bhuana Ilmu Populer

Peter Carey, Vincent Houben. 2019. Perempuan-perempuan Perkasa di Jawa Abad XVIII-XIX. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Syakwan Lubis. 2006. Gerakan Feminisme dalam Era Postmodernisme Abad 21. DEMOKRASI Vol. 5 No. 1 Th. 2006

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun