Mohon tunggu...
Nabila Hilyatunisa
Nabila Hilyatunisa Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pentingnya Membaca bagi Seorang Penerjemah

12 Desember 2019   10:30 Diperbarui: 12 Desember 2019   10:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui membaca seseorang dapat mengenali jati dirinya. Jati diri tersebut tentu saja terbentuk dari karakter yang dimiliki oleh orang itu sendiri dan dengan membaca lah kemampuan berpikir seseorang akan semakin terasah dan berkembang. Tetapi masih banyak orang di sekitar kita yang belum bisa dan membiasakan dirinya untuk membaca, mungkin beberapa orang juga melakukannya hanya karena sebuah tuntutan dari seorang guru ataupun orang-orang di sekitarnya.

 Padahal membaca memiliki banyak manfaat yaitu dapat mengetahui dengan mudah berbagai ilmu pengetahuan, mencegah terjadinya kesalahpahaman terhadap suatu informasi dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Namun rasanya masih banyak orang yang menganggap bahwa membaca merupakan kegiatan yang tidak penting dan hanya menghabiskan waktu apalagi dalam proses penerjemahan. Karena penerjemahan sendiri tidak bisa dilakukan dengan baik apabila tidak membaca nya terlebih dahulu, jika seorang penerjemah tidak membaca maka bisa dipastikan penerjemah tersebut tidak memahami isi teks yag menjadi tujuan penerjemahannya dan ini akan berdampak pada kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Disamping itu berbagai fakta juga menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara terendah dalam hal minat baca, hal ini dibuktikan berdasarkan penelitian badan Pusat statistik yang mencatat bahwa hanya sekitar 17,66 persen yang menyukai membaca, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta, angka ini sangat memiriskan. Padahal membaca merupakan alat pemersatu yang sangat ampuh karena dapat memberikan pengalaman-pengalaman umum yang seolah-olah dialami oleh diri sendiri.

Hal ini bisa dilihat dari cara membaca orang-orang di sekitar kita dan proses penerjemahan yang dilakukan secara instan yang menyebabkan hasil penerjemahan menjadi tidak sempurna.

Maka dari itu membaca merupakan kegiatan yang sangat penting bagi seorang penerjemah karena bisa dibilang seorang penerjemah merupakan penyambung lidah antara seorang penulis dengan si pembaca dan seorang penerjemah juga disebut juga sebagai jembatan komunikasi antara dua belah pihak yang tidak berbahasa sama dan ini sesuai dengan pengertian membaca yang dikemukakan oleh (Hodgson 1960: 43-44) yaitu suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.

Jadi, membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi dengan tujuan agar dapat mencapai sebuah pemahaman. Membaca juga merupakan langkah pertama untuk menginterpretasikan suatu makna terhadap makna yang lain dan penerjemah adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengartikan antara bahasa yang satu ke dalam bahasa  yang lain.

Penerjemahan tidak bisa dilakukan begitu saja karena perlu adanya membaca agar penerjemah memahami dan mengetahui teks seperti apa yang akan diterjemahkan. Hubungan membaca dengan penerjemahan tentu sangatlah erat. Hal ini dikarenakan membaca dapat membuat kita paham apa yang ingin penulis sampaikan.

Sedangkan penerjemah ialah harus orang yang benar-benar menguasai topik. Jika seorang penerjemah tidak membaca maka penerjemah tersebut tidak akan mengetahui topik apa yang sedang dibicarakan, dan dengan membaca kita dapat mengetahui pesan apa yang tersirat di dalam nya dan karakteristik dari sang penulis.

 Maka dari itu, seorang penerjemah harus memiliki kemampuan dalam membaca agar dapat memahami suatu informasi yang nantinya akan berdampak pada hasil terjemahan yang baik dan benar juga dapat menambah pengetahuan serta mengenal jenis-jenis teks yang berdampak untuk mempermudah proses penerjemahan. Seperti yang dikatakan oleh (Finochiaro and Bonomo 1973 : 119) bahwa membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis.

Adapun yang tercantum dalam buku "seluk beluk penerjemahan Arab - Indonesia kontemporer karangan Al-Quds Al-arabi halaman 24 yaitu " Penerjemah mengenali jenis teks atau ujaran yang akan diterjemahkan dengan membacanya secara berulang-ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun