Mohon tunggu...
Nabil Hayyan
Nabil Hayyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Agak introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinopsis dari Film KKN di Desa Penari Melalui Sudut Pandang Teman

1 Oktober 2022   00:18 Diperbarui: 1 Oktober 2022   00:29 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nabil Hayyan 1 KPI C/11220510000084 

Suatu hari ada enam orang anak mahasiswa & mahasiswi mereka adalah Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu. yang melakukan KKN terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan mereka berkegiatan di suatu desa yang bernama Desa Penari. 

Sebelumnya mereka sudah dilarang oleh seorang nenek-nenek tua tetapi mereka menghiraukannya dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi kesana. Karena desa tersebut merupakan desa yang sangat terpelosok maka sulit sekali untuk sampai kesana, harus menggunakan ojek motor yang akan melalui hutan dan kebun kopi.

Di dalam cerita ini terdapat 3 unsur dalam perwilayah ghaib atau Jin penjaga wilayah yang pertama ialah penjaga hutan yaitu sosok hitam besar yang merupakan jenis Genderuwo. Dan yang kedua yaitu Badarawuhi yang merupakan sosok hantu setengah ular Ia adalah sosok penjaga Desa Penari. Yang ketiga ialah Mbah Dok yaitu khodamnya salah seorang mahasiswi yang bernama Nur, khodam ini memiliki tugas yaitu menjaga raga Nur dari dunia ghaib yang ingin mengusik diri Nur.

Akhirnya mereka sampai di desa tersebut. Semuanya berjalan baik dan lancar hingga terjadi sebuah cinta segitiga diantara Widya, Bima, Ayu. Bima yang menaruh hati kepada Widya walau Widya tidak mencintai Bima sedangkan Ayu cinta kepada Bima namun Bima tidak memiliki perasaan apapun kepada Ayu. Di cerita ini terdapat celah Jin Badarawuhi untuk mengusik diri Bima dan Ayu yang membuat mereka harus tunduk di bawah perintah Badarawuhi walaupun hanya sebatas permintaan mereka yang mereka tuntut untuk dikabulkan. Bima ingin agar Widya jatuh cinta kepadanya dan Ayu pun meminta demikian yaitu agar Bima jatuh cinta kepadanya.

Semua yang diperintahkan oleh Badarawuhi mereka turuti dan yang pastinya lagi adalah tipu muslihat setan dan jin akan selalu memperdaya manusia hingga manusia tersebut terlena lalu tenggelam di dalam kemusyrikan. Karena Badarawuhi menginginkan satu penari dan satu lagi untuk membuahi Badarawuhi dan menghasilkan anak-anaknya. Semua perseteruan yaitu dari Ayu yang tidak ingin menaruh mahkota di dalam tas Widya atas usulan Bima karena Ayu suka kepada Bima sampai Ayu yang meminta kepada Badarawuhi agar Bima yang jatuh cinta kepadanya hingga akhirnya Bima terperdaya dan berhubungan intim di tapak tilas dengan Ayu.

Sedangakan dibalik itu semua Nur sudah diusik duluan oleh Badarawuhi sebelum mereka berdua. Namun yang sudah dibahas seperti di awal tadi yaitu ada sosok Mbah Dok yang akan selalu menjaga Nur dari hal Ghaib yang bersifat negatif kepada Nur. Dan sebenarnya ini adalah penyebab bahwa tidak ada gadis di desa penari ini karena, Badarawuhi selalu membawa para gadis ke alam ghaib untuk menjadi penari di tapak tilas.  Dan Nur sudah memperingati mereka berdua agar tidak melakukan perbuatan tersebut namun mereka tetap tidak menghiraukan ucapan Nur.

Akhirnya sukma mereka terjebak di dalam tapak tilas karena ditarik oleh Badarawuhi dan tidak bisa kembali lagi ke dalam raga mereka. Lalu semua warga disana membantu Bima dan Ayu yang sudah membiru badannya untuk dibawakan kepada sesepuh di sana bernama Mbah Buyut karena disaat itu Widya pun terjebak di alam ghaib karena sukmanya sempat tertarik dan terbawa ke alam ghaib yang berada di tapak tilas. Di sana Widya menangis melihat Ayu dan Bima yang sudah tidak bisa ditolong lagi. 

Yang pada akhirnya Mbah Buyut yang datang ke lam ghaib dengan berwujud anjing hanya bisa menolong dari Widya saja dan tidak bisa membawa sukma dari Ayu dan Bima. Bima yang lumpuh dan tidak teritolong oleh Mbah Buyut, kemudian meninggal setelah empat hari berikutnya.Sebelum menghembuskan napas terakhir, Bima sempat meminta tolong dan berteriak ada ular. Sedangkan Ayu sendiri dibawa kerumahnya di sana keluarganya menyaksikan air mata Ayu yang keluar lalu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Di akhir skenario kita melihat bahwa Ayu dan Widya bercerita tentang pengalaman yang smpai sekarang masih menjadi trauma mendalam bagi mereka, kisah ini berdasarkan kisah nyata yang diupload oleh akun twitter bernama Simpleman. Pesan yang dapat diambil dari kisah ini adalah jangan menaruh kepercayaan kepada makhluk ciptaan Tuhan namun alangkah baiknya kita meminta kepada Tuhan langsung dan mengabdikan diri kepadanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun