Dilematika Menulis, antara Kualitas atau Kuantitas

Terhitung pada tahun 2021 aku mendaftarkan diri di Kompasiana. Tidak ada alasan khusus kenapa? aku mendaftar, dan membuat akun Kompasiana. Tidak ada teman atau kenalan yang merekomendasikan untuk menulis di Kompasiana. 

Alasanku membuat akun di Kompasiana adalah murni membantu tugas kuliah adikku. Ia kuliah disalah satu kampus swasta Yogyakarta. Jurusan yang ia tempuh merupakan jurusan yang diharuskan aktif bersosial media yakni Ilmu Komunikasi. 

Baca juga: Menulis dan Penulis Itu Beda Hal

Aku membuat akun ini untuk membantu, dan membaca tugas tulisan adikku. Selepas itu akun Kompasiana aku biarkan selama satu tahun. 

Pada akhirnya ditahun 2022 tepatnya bulan Agustus aku ingin mencoba hal baru yakni mengasah kemampuan menulis artikel. Mengolah tema menjadi suatu tulisan yang enak dibaca tidak lebih tidak kurang. 

Proses menulis itulah yang aku sukai, dengan tujuan untuk mengasah kemampuan menulis. Selama menulis disini aku mulai menyelam lebih dalam, dan mengulik lebih rinci tentang Kompasiana. 

Akhirnya aku mengetahui kalau Kompasiana memiliki program K- Reward. Sederhananya tulisan kita bisa mendapatkan bayaran. Mengetahui hal itu tentu saja jiwa anak kosan ku membara. 

Baca juga: Hal Lain dari Tren Menikah di KUA

Aku sendiri pernah mengirimkan beberapa tulisan artikel ke media lain, dan tentu saja tidak mendapatkan tanggapan. Ya ada beberapa media yang membalas tapi, isinya pemberitahuan penolakan artikel. 

Dengan melihat pengumuman tiap bulan K-Reward dari ratusan ribu hingga jutaan membuat ku heran bukan dengki atau iri. Bagaimana bisa mereka rajin menulis tiap hari? Karena, menulis tiap hari dengan tema-tema tertentu kadang melelahkan. 

Baca juga: 10 Proyek Terbaru dari DC Universe: "Gods and Monsters"

Aku sedikit penasaran dan mengunjungi beberapa akun yang mendapatkan K-Reward tertinggi. Ada yang hanya menulis 3 artikel saja tapi keterbacaan artikelnya puluhan ribu, dan ada juga yang rutin menulis hingga satu hari bisa mengirimkan 3 artikel.

Dan menurut analisa ku dari beberapa akun yang aku lihat rutin menulis bagi mereka itu karena, terbiasa dan suka. Aku tidak bisa seperti mereka karena, akupun baru memulai menulis aktif belum ada satu tahun.