Mohon tunggu...
Si Penonton Layar
Si Penonton Layar Mohon Tunggu... Apoteker - Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pengalaman Penelitian Secara Kualitatif

1 November 2022   00:18 Diperbarui: 1 November 2022   00:37 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Christina Victoria Craft on Unsplash   

Mahasiswa tingkat akhir atau yang sedang Skrip akan bingun untuk mengajukan penelitian di skripsinya. Bisanya metode penelitian mahasiswa terbagi menjadi dua grup metode kualitatif, dan metode kuantitatif. 

Dari kedua metode yang sering dipakai ini mana yang lebih baik?

Kalau boleh menjawab menurutku sama saja. Kedua metode ini memiliki indikator masing-masing. Tujuan, dan hasilnya pun disesuaikan dengan apa yang dicari diawal.

Namun berdasarkan pengalaman pribadi, pilihlah metode penelitian yang mampu dilakukan secara optimal. Agar terhindar dari bias. Ya tentu saja banyak variabel yang mempengaruhi dari kelancaran suatu penelitian. Latar belakang pendidikan yang ditempuh tentu mempengaruhi pemilihan metode penelitian. Secara umum pendidikan berlatar sosial mengambil metode kualitatif dan sains cenderung kuantitatif.

Entah siapa yang menasbihkan hal ini bisa jadi memang apa yang diulik dalam disiplin ilmu sosial dan sains cukup berbeda. Padahal kedua metode ini bisa diterapkan dalam disiplin ilmu manapun. 

Berangkat dari pemikiran itu dan menemukan fenomena yang cukup menarik aku memilih metode kualitatif untuk tesisku.

Pengalamanku melakukan penelitian kualitatif membuatku sadar banyak hal. Latar belakang pendidikan farmasiku membuat kegagapan mendalami penelitian secara kualitatif. Biasa melakukan praktikum di lab, hewan uji mencit, dan uji-uji kimiawi gagap untuk mengajak ngobrol seseorang sembari menggali informasi cukup sulit ternyata. 

Selama aku melakukan wawancara dengan pasien-pasien di Rumah Sakit sepertinya harus memiliki trik khusus. Aku kesulitan untuk mengambil data berupa wawancara, mengolah data tematik, dan memahami konsep-konsep teorinya.

Melakukan wawancara ternyata memiliki seninya tersendiri, tidak bisa dilakukan secara asal karena, obrolan wawancara itulah datanya, ingin menggali lebih dalam, dan menemukan sesuatu yang baru perlu kelihaian berkomunikasi. Perlu pendekatan yang tepat agar partisipan terbuka, dan berbicara tentang apa saja. Menurutku inilah keunikan, dan kesulitan dari penelitian kualitatif.

Untuk para mahasiswa yang ingin menggunakan metode kualitatif dan memiliki latar pendidikan yang mirip dengan ku baiknya dipikir ulang. Namun, aku sangat merekomendasikan metode ini untuk mengulik suatu fenomena. Hasil penelitian ku sudah aku publikasikan dengan judul:
Persepsi Pasien Hipertensi Tentang Kepatuhan Minum Obat Di Instalasi Rawat Jalan Rs Pku Muhammdiyah Yogyakarta: Studi Kualitatif

Sekian, dan salam hangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun