Mohon tunggu...
Si Penonton Layar
Si Penonton Layar Mohon Tunggu... Apoteker - Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Leptospirosis Penyakit Musiman Saat Musim Hujan

29 Oktober 2022   14:17 Diperbarui: 29 Oktober 2022   15:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joshua J Cotten via unsplash

Negara Indonesia merupakan negara beriklim tropis, dan memiliki 2 musim saja. Kemarau dan Hujan kedua musim ini sama-sama memiliki masalahnya tersendiri. Saat musim kemarau tiba pasokan air kadang sulit untuk didapatkan, dan saat musim hujan tiba bencana banjir kerap terjadi. 

Saat ini musim hujan sedang berlangsung, dan jamak terjadi daerah-daerah di Indonesia mengalami bencana banjir. Selain banjir musim hujan pun kerap meningkatkan risiko penyakit terutama berasal dari binatang. Saat bencana banjir datang penyakit Leptospirosis sering menjadi masalah yang merisaukan. 

Leptospirosis merupakan penyakit yang jarang diketahui banyak orang. Penyakit ini biasanya ditularkan dari air seni tikus. Air seni tikus mengandung bakteri yang bisa masuk melalui kulit yang terluka atau selaput lendir saat kontak dengan banjir ataupun genangan air yang terkontaminasi air seni dari binatang pengerat ini.

Gejala dari penyakit leptospirosis ini bisa berupa:

  • Demam mendadak 
  • Lemas
  • Mata memerah
  • Kulit kekuningan 
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot pada bagian betis.

Adapun pencegahan yang bisa dilakukan ialah dengan memakai sarung tangan karet hingga menggunakan sepatu boot karet untuk terhindar dari kontak air yang terkontaminasi. Hal ini yang sulit dilakukan karena banjir tentunya tidak bisa diprediksi dengan jelas. Ditambah saat bencana banjir melanda tubuh rentan lelah untuk bertahan dari terpaan banjir. Cuaca dan kondisi membuat tubuh menurunkan daya tahannya. Bukan hanya air yang bisa terkontaminasi namun makanan bisa juga terkontaminasi dari bakteri Leptospira ini.

Pengobatan untuk Leptospirosis.

Infeksi dari bakteri Leptospira ini bisanya tidak memerlukan penanganan khusus untuk kondisi ringan. Individu yang terinfeksi ringan bisa saja sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hari. Pemberian obat biasanya diperuntukkan untuk meredakan gejala dan mencegah timbulnya komplikasi.

Obat-obatan Untuk Leptospirosis.

Penggunaan antibiotik pada kasus Leptpspirosis wajib diberika karena, penyebabnya bakteri Leptospira.
Golongan Antibitik : Amoxicillin, Penisilin, Doxycycline, atau Azitthromycin.
Selain pemberian antibiotik pemberian antipiretik dan analgetik pun turut diberikan seperti Paracetamol dan Ibuprofen.

Tentunya jika terjadi hal yang tidak diinginkan atau timbul keparahaan harus dirujuk ke Rumah sakit terdekat. Namun untuk meledaknya jumlah pasien dan tidak tertampung baiknya kita perlu melakukan pencegahaan akan hal itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun