Mohon tunggu...
ranny m
ranny m Mohon Tunggu... Administrasi - maroon lover

Manusia dg keberagaman minat dan harap. Menjadi penulis adalah salah satunya. Salah duanya bikin film. Salah tiganya siaran lagi. Salah empatnya? Waduh abis dong nilainya kalo salahnya banyak hehe..

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tabik pun Sanak Puakhi Sai di Bandar Lampung

9 Mei 2021   19:40 Diperbarui: 9 Mei 2021   19:45 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan Tugu Adipura Bundara Gajah Bandar Lampung (Sumber : Dokumen Pribadi)

Tabik pun sanak puakhi sai di Bandar Lampung (artinya kurang lebih salam untuk sanak saudara di Bandar Lampung).

Sebagaimana kulihat di layar kaca baik televisi maupun media sosial, dirimu baik-baik saja. Tampak makin sejahtera hari ke harinya. Sungguh aku rindu. Rindu melihat banyak gambar siger di jalan-jalan di sana. Rindu melihat patung gajah di bundaran. Rindu makanannya, bakso sony, pempek nori sampai pempek kates depan gang rumah. Doakan aku yang merantau ini agar segera tuntas kerinduan akan dirimu dengan bisa segera menjumpaimu duhai Kota Bandar Lampung.

Sudah dua kali lebaran tak kukecap opor ayam buatan Mama. Tak kusandari lengannya selepas sholat ied. Tak kusalami Papa ketika sampai di rumah. Tak kupeluk ponakan-ponakanku di sana. Sungguh tema Samber hari ini memaksa air menggenang di pelupuk mata.

Meski banyak kutipan yang beredar di medsos tentang "Mudik nggak mudik corona masih ada, tapi tahun depan orang tua belum tentu masih ada". Tapi tetap kuputuskan untuk tinggal dirantau lebaran kali ini. Sebagai bagian dari pemerintah, sudah kewajibanku untuk patuh terhadap aturan dan himbauan negara. Kalau bukan kita yang melaksanakannya, lantas siapa lagi? Warga negara Karibia?

Hai teman-temanku! Lebih dari seperempat abad tinggal di sana tentu temannya mulai dari teman SD hingga kerja. Sudah dua kali Ramadhan kita tak buka bersama ya! Padahal biasanya tiap Ramadhan kita sempatkan buka bersama. Menyamakan jadwal, menunggu para perantau pulang ke Lampung, lalu kita makan bareng dan nostalgia jaman sekolah.

Semoga tahun depan aku bisa kembali. Rindu memang berat, maka mintalah kepada-Nya agar biar jarak hanya pada fisik tapi hati tetap terikat. Kukutip sebuah doa rabithah, doa pengikat hati, semoga Allah SWT satukan hati-hati kita dalam keridhoan-Nya.

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui hati kami. Kami telah berkumpul karena cinta-Mu, dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu, dan bersatu dalam dakwah-Mu, dan berpadu dalam membela syariat-Mu. Maka yaa Allah, kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukkanlah jalannya, penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup, dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu. Serta indahnya takwa kepada-Mu, dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu, dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, kabulkanlah."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun