Mohon tunggu...
ranny m
ranny m Mohon Tunggu... Administrasi - maroon lover

Manusia dg keberagaman minat dan harap. Menjadi penulis adalah salah satunya. Salah duanya bikin film. Salah tiganya siaran lagi. Salah empatnya? Waduh abis dong nilainya kalo salahnya banyak hehe..

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seberapa Penting Koleksimu

5 Mei 2021   15:50 Diperbarui: 5 Mei 2021   16:08 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Tentang segala yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya di hari akhir kelak. Tentang umur kita ngapain aja, tentang ilmu kita digunakan seperti apa, tentang harta kita gimana dapetnya dan buat apa aja, serta tentang tubuh kita digunakan untuk apa. Sebagaimana kutipan hadits Rasulullah SAW berikut.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya."  (HR.  Tirmidzi)

Bagi para kolektor, maka pertanyaannya adalah seberapa penting barang yang kamu koleksi? Apa manfaatnya untuk kamu? Ada manfaatnya nggak untuk orang lain? Berapa biaya yang kamu keluarin untuk koleksimu? Dalam perjalanan waktunya, nilainya akan habis atau justru bertambah?

Mungkin mulai dari hal kecil yang jadi koleksimu, yang nggak butuh banyak uang dan tenaga, misalnya koleksi baju. Mungkin tidak sengaja. Beli aja baju, pas diliat lemarinya sudah penuh, tapi sayang kalau dibuang. Siapa tahu someday bakal dipakai lagi. Akhirnya terbitlah koleksi baju di lemarimu. Begitu juga dengan tas atau sepatu. Jalan ke Mall ada yang lucu lagi diskon, tanpa babibu langsung dibeli. Padahal bulan lalu baru beli. Senasib dengan baju, akhirnya lahirlah koleksi tas dan sepatu.

Kondisinya, kita ini di Indonesia, yang cuma punya dua musim. Musimnya juga nggak terlalu ekstrim. Nggak perlu persiapan yang berlebih seperti di Eropa atau Korea yang punya empat musim. Maka paling tidak, orang-orang di sana punya 3 atau 4 jenis baju dan sepatu. Nggak mungkin kan baju musim dingin yang notabene jaket tebal-tebal itu dipakai saat musim panas? Begitu juga dengan sepatu. Nggak mungkin kan sendal jepit dipakai saat musim dingin? Untuk musim semi dan gugur pun perlu menyesuaikan baju dan sepatunya juga. Maka wajar jika mereka punya banyak lemari untuk baju dan sepatu, yang kesannya jadi terlihat seperti koleksi. Tapi sesungguhnya itu kebutuhan.

Maka yuk direnungkan lagi bagi yang punya koleksi baju, tas, sepatu dan sejenisnya. Penting nggak sih?

Lain lagi dengan yang agak high class. Koleksi kendaraan. Padahal dipakainya kan nggak barengan ya? Satu orang bisa punya lima mobil. Udah gitu, jenisnya sama. Mungkin lain hal jika jenisnya kelima mobilnya beda. Yang satu sedan kecil yang memudahkan parkir, yang satu mobil keluarga, yang satu mobil jenis pick-up, yang satu mobil sport dan yang satu mobil offroad. Masih agak masuk akal ya, mungkin tuntutan pekerjaan dan hobi. Tapi kalau kelimanya mobil sport? Yuk yuk coba ikut merenung, nanti gimana pertanggungjawaban di hadapan-Nya kelak?

Kisah lain datang dari Emak-Emak jaman now. Apa tuh koleksinya? Emas dong! Mulai dari yang berbentuk perhiasan hingga yang berbentuk antam. Sekali lagi, bukan tidak boleh ya! Boleh kok! Boleh banget. Asal sewajarnya. Ingat loh ada yang namanya zakat emas. Nisabnya sebesar 20 Dinar emas (85 gram), dengan haul selama satu tahun dan kadar 2,5%. Artinya bila kamu memiliki emas sebanyak 20 Dinar emas (85 gram) selama satu tahun maka kamu wajib membayar zakat sebesar 2,5% dari jumlah emas yang kamu punya.

Selain zakat emas yang mungkin kamu sanggup untuk bayar, coba renungkan juga Quran Surat At-Taubah ayat 34-35 berikut ini.

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu" 

Lantas bagaimana dengan koleksi buku? Nah ini menarik! Buku kan jendela dunia ya! Untuk koleksi buku sepertinya lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya. Memang ada kerugiannya? Ada! Menuh-menuhin ruangan. Maka agar koleksi bukumu jauh lebih bermanfaat lagi, kamu bisa kerjasama dengan perpustakaan setempat atau malah kamu buat sendiri perpustakaannya. Jadi, meski makan tempat, tapi buku-buku koleksimu bisa bermanfaat bagi orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun