Mewabahnya Covid-19 di tengah-tengah kehidupan manusia membuat situasi dunia berubah. Saat ini dunia tengah memasuki era new normal atau tatanan kenormalan baru. Dalam era ini, sebagian aktifitas manusia berubah dengan cara yang baru, termasuk cara berkomunikasi.
Komunikasi menjadi hal yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia dengan manusia lain bisa saling memahami karena adanya proses komunikasi. Selama pandemi ini, proses komunikasi sedikit mengalami perubahan. Kesadaran kita untuk tinggal dirumah saja membuat kita harus melakukan komunikasi tidak langsung atau virtual.
Komunikasi antarmuka atau face to face yang biasanya kita lakukan mengalami keterbatasan dikala pandemi. Protokol kesehatan mengharuskan kita unruk menjaga jaga jarak dan menghidari kontak fisik secara langsung dengan orang lain. Maka dari itu segala aktivitas pekerjaan, sekolah, kuliah dan lain-lain yang mengharuskan adanya antarmuka sekarang terpaksa melalui virtual.
Bukan menjadi masalah jika komunikasi dilakukan secara virtual. Saat ini perkembangan teknologi berbasis komunikasi begitu pesat dan canggih. Adanya aplikasi seperti zoom, google meet, skype, whatsapp dan lain-lain sudah memfasilitasi kita untuk berinteraksi secara praktis dengan orang lain.
Tentu ada sedikit perbedaan yang dirasakan saat berkomunikasi secara langsung dan virtual. Saat berkomunikasi secara langsung kita akan lebih mudah memahai pesan atau informasi satu sama lain. Rasa kepekaan atau sence of human dalam diri manusia akan terlihat jika komunikasi dilakukan secara face to face.
Di sisi lain, komunikasi tidak langsung atau virtual juga mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dari sisi kelebihannya, komunikasi tidak langsung dapat menjangkau lebih luas, lebih mudah berkomunikasi dengan banyak orang karena menggunakan media telekomunikasi, bisa langsung sampai dalam komunikasi skala besar.
Sedangkan dari sisi kekuranganya, terkadang mengalami gangguan sinyal. Disinilah terkadang dapat menimbulkan kesalahpahaman komunikasi akibat keadaan yang tidak menguntungkan, sehingga informasi yang didengar kurang optimal, tidak terjaga dari segi rahasianya pesan atau informasi, berkurangnya nilai suasana momentum.
Walaupun banyak tantangan, proses komunikasi harus terus berjalan demi menjalinh hubungan antar manusia. Pandemi ini bukan menjadi alasan kita untuk mengurangi interaksi dengan orang lain. Oleh karena itu, di era wabah seperti sekarang, kita harus menguatkan jejaring social meskipun harus melakukan physical distancing serta lebih adaptif terhadap perubahan demi kebaikan kita semua.