Mohon tunggu...
M Zenal Abidin
M Zenal Abidin Mohon Tunggu... Freelancer - manusia yang masih banyak belajar

mahasiswa S1 Ilmu Peternakan Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Money

Prinsip Bisnis Abdurrahman Bin 'Auf yang Patut Dicontoh Generasi Milenial Muslim

30 September 2018   07:27 Diperbarui: 30 September 2018   08:02 2731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam sebuah berita online disebutkan bahwa presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 5,4 persen pada 2018, atau meningkat 0,3 persen dari target 2017 sebesar 5,1 persen. Pertumbuhan ekonomi ke depan tergantung pada consumer-nya yang sekarang ini dikuasai oleh generasi milenial atau yang biasa dikenal dengan generasi Y (generasi bebas).

Generasi millenial merupakan kelompok demografis setelah generasi X. Generasi ini lahir antara 1980 hingga 2000. Dengan demikian generasi millenial sekarang berusia 18 tahun hingga 38 tahun. Menurut badan perencanaan pembangunan nasional, proporsi generasi millenial sekitar 34,45 persen, lebih dari sepertiga jumlah penduduk negeri ini.

Pentingnya peran dan kontribusi generasi milineal muslim untuk ambil bagian dalam perjuangan penegakan islam demi kejayaan islam dimasa sekarang dan masa mendatang. 

Para pengusaha muda muslim harus berkomitmen untuk menjadikan islam selalu di depan matanya agar ia bisa menjadi sosok Abdurrahman bin Auf hari ini dan masa depan, meskipun tidak menyamai sosok Abdurrahman bin Auf yang sebenarnya. Namun, paling tidak sama-sama mempunyai tekad dan peran serta kontribusi demi masa depan Islam yang unggul.

Abdurrahman Bin Auf lahir pada tahun gajah ke sepuluh. Tepatnya pada tahun 581 M. Usianya tidak terpaut begitu jauh dengan Rasulullah SAW, yang lahir di tahun 571 M, hanya berselisih sepuluh tahun lebih muda.

Dalam sebuah kisah dceritakan beliau memiliki tampilan fisik yang nyaris sempurna sebagai laki-laki. Gondrong, hidung mancung, bahu lebar, leher panjang, dan segala kelebihan lainya. ia mengenal Islam melalui sahabatnya Abu Bakar, dan termasuk dalam Asabiqunal awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam).

Beliau adalah sahabat Rasulullah Saw yang paling kaya, salah satu dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga, dan yang tak kalah luar biasa, beliau adalah seorang pengusaha muslim generasi awal yang kaya raya. 

Di akhir hidupnya ia meninggalakan 36 anak, 28 diantaranya laki-laki, dan sisanya perempuan  dari ke empat orang istri. Uniknya, meski ia telah memberikan sebagian besar hartanya di jalan Allah, bahkan dikatakan habis. Namun pada kenyataanya ketika ia meninggal, ia masih memiliki warisan yang jumlahnya masyaAllah.

Sungguh banyak teladan yang dapat direngkuh dari sepak terjang bisnisnya. Salah satunya adalah pada prinsip manajemen bisnis yang dipegang kuat dan diterapkan secara konsisten dan penuh komitmen sebagai berikut.

Tidak sekadar mencari uang, melainkan mencari ridha Allah saja
Inilah yang menjadikan beliau berbeda dari pelaku bisnis lainya pada masa itu. Ketika yang lain sibuk dan memfokuskan diri ke harta bisnis, beliau malah tidak terlalu mencari, lantas menghawatirkanya. 

Ia memilih membenarkan niatnya tidak semata-mata karena harta, melainkan karena Ridha Allah semata. Niat hatinya yang membuat ia disayang Allah, dan diberi rezeki berlebih. Ketika ia sedang berbisnis, pikiran terhadap pemuasan nafsu dibuangnya jauh-jauh. terutama pemikiran untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun