Mohon tunggu...
Muhammad Zainuddin Badollahi
Muhammad Zainuddin Badollahi Mohon Tunggu... Administrasi - Antropolog

Ethnograpy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Todan (Limnonecte grunnies), Katak Besar di Desa Wisata Kadingeh Kabupaten Enrekang

23 Mei 2021   15:41 Diperbarui: 23 Mei 2021   15:43 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Bahasa Duri Katak besar jenis ini disebut dengan Todan. Todan dalam bahasa latin disebut dengan Limnonectes grunniens. Todan adalah salah satu spesies katak dalam family Dicroglossidae. Todan tersebar di tiga pulau besar di Indonesia yakni Sulawesi, Maluku dan Papua. Todan hidup di pinggiran-pinggiran sungai hutan primer, atau kebun-kebun warga yang berdekatan dengan sumber air. Katak ini lebih banyak beraktivitas di malam hari, dulunya todan dapat dengan mudah ditemukan oleh warga namun memasuki awal tahun 2000-an populasi todan mulai menurun. Menurunnya beberapa informasi masyarakat populasi Todan di Kabupaten Enrekang bukan saja karena ditangkap untuk kebutuhan konsumsi, namun adanya perubahan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian yang mengubah habitat hidup todan. 

Maka, dari itu untuk menjaga populasi todan sebagai binatang endemik Kabupaten Enrekang, masyarakat di Desa Wisata Kadingeh sejak tahun 2021 mulai menangkarkan katak jenis ini. Hingga kini telah ada 20-an ekor Todan yang ditangkar di Desa Kadingeh, tujuan penangkaran Todan ini tidak lain untuk menjaga kelestarian todan di alam dan sebagai wisata edukasi bagi wisatawan yang ingin mempelajari siklus hidup katak besar ini. Katak jenis ini biasa dikonsumsi oleh orang Duri yang ditinggal di Kecamatan Baraka dan Buntu Batu sebagai cemilan atau teman minum tuak. Katak ini dapat diolah dengan cara di bakar atau digoreng, karena ukuran tubuhnya yang cukup besar, katak ini memiliki banyak daging.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Todan dapat mencapai berat maksimal hingga 1,5 Kg perekor. Serangga, kepiting, ikan, dan katak kecil adalah makanan favorit dari todan ini. Untuk menangkap todan tak perlu menggunakan alat khusus cukup menggunakan tangan kosong saja. Katak jenis ini termasuk lambat dalam perkembangbiakannya. Limnonectes grunniens atau todan salah satu jenis katak yang unik sebab dalam setahun katak jenis Limnonectes grunniens berkembangbiak bukan dengan cara bertelur melainkan melahirkan kecebong. Kecebong yang dilahirkan dapat mencapai hingga 1000 ekor kecebong, namun tidak semua kecebong dapat tumbuh besar karena dimangsa predator dan manusia serta habitatnya yang rusak.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Bagi masyarakat Duri kegiatan menangkap todan di sebut dengan "metodan", kegiatan ini lebih banyak dilakukan oleh anak muda di sekitar kebun dan sumber mata air. Belum diketahui secara pasti sejak kapan kegiatan metodan dilakukan namun hal ini telah dilakukan sudah sejak lama, kegiatan metodan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan dapat memupuk solidaritas diantara masyarakat Duri.

Todan jika dibudidayakan dengan baik maka dapat menjadi salah satu komoditi ekspor yang menjanjikan bagi masyarakat Duri. untuk saat ini kebanyakan katak yang di ekspor adalah katak sawah jenis Fejervarya cancrivora yang berukur kecil. Minimnya populasi todan di alam menyulitkan dalam hal ekspor katak jenis ini. Untuk itu diperlukan kerjasama dengan pemerintah, dinas terkait dan masyarakat dalam budidaya Todan sehingga dapat menjadi komoditi ekspor yang dapat meningkatkan perekonomian kabupaten Enrekang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun