Mohon tunggu...
Muhammad Zainuddin Badollahi
Muhammad Zainuddin Badollahi Mohon Tunggu... Administrasi - Antropolog

Ethnograpy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Singkat Pariwisata Nusantara (Sulawesi Selatan)

18 Juni 2019   07:30 Diperbarui: 18 Juni 2019   07:36 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memasuki tahun 1927 Hindia Belanda menjadi daerah kunjungan para turis asing dari berbagai bangsa. Daerah yang sering dikunjungi adalah Jawa sebelum mereka melanjutkan perjalanan mengunjungi Sumatra dan Bali. Perhatian terhadap daerah-daerah lain seperti Celebes (Sulawesi), Borneo (Kalimantan), Lombok, Flores, dan kepulauan Maluku juga semakin meningkat. 

Ketika Jawa dianggap telah modern dan tidak lagi primitive, daerah tujuan turisme mulai bergeser ke Bali yang dianggap masih kuno dan belum modern. Selain Bali, VTV juga mengembangkan daerah-daerah objek turisme di Sumatera, Sulawesi dan Maluku. 

Mereka memanfaatkan serta mengadakan kerjasama dengan perusahaan pelayaran yang memiliki jalur pelayaran ke wilayah-wilayah itu dari segala penjuru dunia.

Sebelum dibentuknya VTV tahun 1908, perjalanan para pengunjung yang datang belum terorganisasi, kebanyakan dari mereka masih sendiri-sendiri (individu) dan tidak bertujuan untuk berwisata, melainkan karena tugas dari pemerintah67. Tahap awal kedatangan turisme di Sulawesi Selatan sekitar tahun 1927, setelah dibukanya jalur perdagangan KPM Padang-Jawa-Bali-Makassar. 

Khususnya di Makassar, pertama kali kedatangan kapal pesiar besar yaitu 'World Cruise' pada tahun 1929. Kunjungan ini diharapkan menjadi awal yang baik di Sulawesi Selatan dan pelabuhan Makassar dapat menjadi tempat persinggahan para turis. 

Pada tahun 1933 VTV menerbitkan edisi khusus 'Macassar and South Celebes' untuk majalah bulanan mereka Tourism in Netherland India. Adapun beberapa destinasi lain yang ditawarkan seperti Toraja dan Malino. di Makassar sendiri, sudah banyak destinasi menarik yang tersedia, seperti Fort Rotterdam, Gedung Kesenian, Musium Kota, makam-makam tua, pulau-pulau, dengan motif kunjungan yang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun