Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

APIDA Jatim Lakukan Pelatihan Akupressur Berbasis Perlebahaan

21 September 2022   19:43 Diperbarui: 21 September 2022   19:49 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebah merupakan serangga penghasil madu yang memiliki sengatan cukup berbahaya jika kita terkena sengatannya. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). 

Sebagai serangga, lebah memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah biasanya membuat sarang di atas bukit, di pohon kayu, atau di atap rumah. Sarangnya, ia buat dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari. 

Di Indonesia, lebah dikenal dengan banyak sebutan, antara lain tawon gung, gambreng, labah gadang, gantuang, kabau, jawi, harinuan, wani, dan tawon. Dalam satu koloni lebah, terdapat tiga kasta, yaitu lebah ratu (induk semua lebah dan hanya satu ekor dalam satu koloni), lebah betina (atau lebah pekerja, yang jumlahnya dapat mencapai puluhan ribu), dan lebah jantan. Lebah memiliki peran penting dalam pengobatan. 

Tidak hanya karena madu yang dihasilkannya memiliki banyak manfaat, melainkan sengatan dan sarangnya pun memiliki khasiat dalam pengobatan. Terapi sengat lebah sudah dikenal dan menjadi trend pengobatan di beberapa negara. Terapi pengobatan sengat lebah umumnya dikenal dengan Apitherapy.

Akupresur merupakan pengobatan tradisional yang berasal dari Jepang dan telah berkembang di Asia lebih dari 5000 tahun yang lalu. Akupresur memiliki prinsip kerja sama dengan akupuntur dengan menstimulasi 14 sistem meridian untuk bioenergi di dalam tubuh antara yin, yang dan qi (chee). 

Setiap meridian memiliki 400 sampai 500 titik saluran energi yang berhubungan dengan organ dalam serta sistem tertentu yang berfungsi sebagai katup yang menyalurkan energi pada seluruh tubuh. Energi yang tersalurkan akan mempengaruhi emosi serta cara berfikir. Cara kerja akupresur adalah dengan mengidentifikasi suatu penyakit berdasarkan titik-titik akupresur atau acupoint yang berada di saluran meridian. 

Dengan memijat titik-titik tersebut akan menyeimbangkan aliran energi sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Akupresur merupakan terapi tusuk jari dengan memberikan penekanan dan pemijatan pada titik tertentu pada tubuh yang didasarkan pada prinsip ilmu akupresur. Akupresur merupakan tindakan yang mudah dilakukan dan memliki banyak keuntungan. 

Akupresur sangat praktis karena dengan sentuhan memiliki keajaiban tersendiri yang sangat berguna untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun. 

Penekanan ujung-ujung jari tangan pada daerah tertentu dipermukaan kulit. Menurut (Kementerian Kesehatan RI, 2015), menjelaskan bahwa akupresur dapat digunakan untuk meningkatkan stamina tubuh, melancarkan peredaran darah, memperbaiki kualitas tidur serta mengurangi stres atau menenangkan pikiran.

Berdasarkan latar belakang diatas Asosiasi Perlebahaan Indonesia (APIDA) wilayah Jawa Timur melaksanakan pelatihan akupressur berbasis lebah tingkat Pemula tahap 1. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 19 september 2022 sampai dengan 24 september 2022 di Lantai 4 Ruang Sono Keling Graha Perhutani Jl.Genteng kali No 49 Surabaya.

Pelatihan ini diperuntukan bagi praktisi di bidang kesehatan, kecantikan, kebugaran, Akademisi dan masyarakat umum. Pemateri pada pelatihan ini menghadirkan dua ahli di bidangnya yaitu Prof Tatang Adikara,MS,TOT,Akp yang merupakan ahli di bidang acupressure dan drs. James Hutagalung,M.Kes yang merupakan ahli di bidang perlebahaan.

Acara dibuka dengan sambutan oleh ketua panitia dan dilanjutkan dengan sambutan dari bapak Karuniawan Purwanto Sanjaya selaku kepala divisi regional Perhutani Jawa Timur sekaligus Ketua Asosiasi Perlebahaan Wilayah Jawa timur. 

Pada pelatihan ini dihadiri oleh  HA Nurawi selaku Asosiasi Akupresur Jawa Timur, Akademisi dari Poltekes Semarang, fakultas kedokteran Universitas Airlangga, praktisi, bidang kesehatan, kecantikan, kebugaran, masyarakat umum. Acara pelatihan ini berisi materi dan praktik acupressure, pengenalan apiterapi. Pelatihan akan dilanjutkan tahap 2 serta tahap selanjutnya yaitu tingkat menengah dan tingkat terampil.   

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun