Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pola Hidup Sehat Cegah Hepatitis A

18 Desember 2019   07:57 Diperbarui: 18 Desember 2019   08:05 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Terjadinya kejadian luar biasa pada beberapa wilayah termasuk Indonesia maupun Negara lainnya yang mengalami peyebaran penyakit hepatitis atau peradangan pada jaringan hati sehingga menyebabkan metabolisme tubuh bermasalah mengingat hati memiliki peran penting dalam proses ekskresi. Perlu menjadi evaluasi bersama agar dapat menekan terjadinya wabah tersebut, dimana diketahui bahwa penyebab penyakit berasal dari virus yang dikenal sangat mudah bermutasi sehingga meningkatkan resiko tertular lebih besar.

Hepatitis Virus merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan memerlukan upaya penanggulangan melalui pencegahan, pengendalian dan pemberantasan agar kesakitan, kematian, dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dapat ditekan serendah-rendahnya.

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (2014) mencatat, KLB hepatitis A di Indonesia pernah terjadi di berbagai provinsi pada tahun 2013, yakni di Provinsi Riau dengan 87 kasus, Provinsi Lampung (11 kasus), Provinsi Sumatera Barat (58 kasus), Provinsi Jambi sebanyak (26 kasus), Provinsi Jawa Tengah (26 kasus), dan Provinsi Jawa Timur dengan kasus terbanyak yaitu 287 kasus.

Kabupaten Lamongan merupakan salah satu lokasi KLB hepatitis A tahun 2013 tersebut dengan 72 kasus. Hepatitis A pada tahun 2014 KLB terjadi kembali di Provinsi Sumatera Barat (159 kasus), Provinsi Bengkulu (19 kasus), dan Provinsi Kalimantan Timur (282 kasus). [1]. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui epidemiologi penyakit dari HAV.

HAV dapat menginfeksi melalui jalur fecal oral yakni melalui kontaminasi makanan dan minuman yang terdapat HAV karena tidak higienis atau kurang matang serta melalui kotoran atau tinja orang yang telah terinfeksi virus (viremia) , maka dari itu pola hidup sehat harus diterapkan.

Gejala awal yang menandakan seseorang terinfeksi HAV adalah tubuh demam, sering mual, penurunan nafsu makan, nudah lelah serta mengalami ikterus (warna kulit dan sklera mata berubah kuning) Terjadinya warna kuning karena bilirubin hasil pemecahan heme yang disekresikan hati menuju empedu untuk pewarnaan zat ekskresi terlarut dalam aliran darah.

Pada hepatitis A akut, kehadiran IgM anti-HAV terdeteksi 3 minggu setelah paparan, titer IgM anti-HAV akan terus meningkat selama 4-6 minggu, lalu akan terus turun sampai level yang tidak terdeteksi dalam waktu 6 bulan infeksi. IgA dan IgG anti-HAV dapat dideteksi dalam beberapa hari setelah timbulnya gejala. Antibodi IgG akan bertahan selama bertahun-tahun setelah infeksi dan memberikan imunitas seumur hidup. Pada masa penyembuhan, regenerasi sel hepatosit terjadi.

Jaringan hepatosit yang rusak biasanya pulih dalam 8-12 minggu. Deteksi antibodi tersebut dapat dilaksanakan dengan rapid test memakai metode immunochromatographic assay dengan alat diagnosis komersial yang telah tersedia. Alat diagnosis ini memiliki tiga garis yang telah dilapisi oleh antibodi, yaitu "G" (HAV IgG test line), "M" (HAV IgM test line), dan "C" (control line) yang terletak pada permukaan membran. Garis "G" dan "M" berwarna ungu akan timbul pada jendela hasil apabila IgG dan/atau IgM anti-HAV kadarnya cukup pada sampel.

Menggunakan rapid test dengan metode immunochromatographic assay didapatkan spesifisitas mendeteksi IgM antiHAV hingga keakuratan 98,0% dengan tingkat sensitivitas hingga 97,6%.serta deteksi aspartate aminotransferase (AST), sebuah enzim yang secara normal berada di sel hati dan organ lain seperti sel darah merah, ginjal, otot jantung, dan otot skeletal yang dikeluarkan ke dalam darah ketika hati rusak. 

Identifikasi cepat dan pelaporan segera kasus hepatitis A sangatlah penting untuk dapat mencegah penularan pada masyarakat yang lebih luas. Sedangkan untuk pencegahan dapat melakukan vaksinasi yang dua kali dengan jarak 6 sampai 12 bulan terhadap bayi di atas usia 2 tahun yang bertahan hingga usia 5-10 tahun.

Penyakit hepatitis A bersifat akut disebabkan oleh Hepatovirus tipe A yang terdiri dari 7 genotip yang tersebar di dunia dan masih menjadi masalah kesehatan yang berdampak pada bidang ekonomi dan sosial. Virus HAV menginfeksi pada manusia dan vertebrata lainya yang penularannya melalui jalur fekal-oral sehingga sangat penting menerapkan pola hidup sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun