Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

HPV dan Kanker Serviks, Ancaman bagi Wanita Indonesia

11 Oktober 2018   12:44 Diperbarui: 11 Oktober 2018   13:17 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kanker serviks adalah sejenis keganasan yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) onkogenik yang menyerang serviks. Kanker serviks dapat ditularkan melalui hubungan seksual, sehingga bila seseorang sudah pernah melakukan  hubungan seksual, maka disarankan untuk melakukan deteksi dini. Kanker serviks paling sering terjadi pada perempuan yang berusia 15 sampai 49 tahun, dan risiko kanker serviks meningkat antara usia 20 sampai 30 tahun (Information Center on HPV and Cancer. 

Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering terjadi pada perempuan di dunia setelah kanker payudara, dimana setiap 1 menit muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit 1 orang perempuan meninggal karena kanker serviks. Sekitar 490.000 perempuan didunia setiap tahun didiagnosa terkena kanker serviks dan 80% berada di negara berkembang. 

Kanker serviks di Indonesia pada tahun 2013  mengalami kenaikan sebesar 0,8% dibandingkan dengan kanker payudara sebesar 0,5%,dimana estimasi jumlah penderita kanker serviks di Indonesia mencapai 98.692 jiwa, diperkirakan setiap hari muncul 40 sampai 45 kasus baru, 20 sampai 25 orang meninggal, berarti setiap 1 jam diperkirakan 1 orang perempuan meninggal karena kanker serviks. WHO memprediksi pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat.

HPV merupakan sekelompok virus yang terdiri dari 150 jenis virus yang dapat menginfeksi pada sel-sel di permukaan kulit. HPV  adalah virus berukuran kecil (kurang lebih 55 mm), virus yang mengandung DNA yang menginfeksi kebanyakan mamalia dan banyak binatang spesies non mamalia.  Kebanyakan HPV tidak berbahaya dan tidak menunjukkan gejala yang serius. 

Sebanyak 40 tipe HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Ada 13 tipe HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV tipe 16, 18, 31, 33, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, dan 69 yang berisiko tinggi untuk ditularkan melalui hubungan seksual. Tipe yang paling berbahaya adalah tipe 16 dan 18 yang menyebabkan sekitar 80% terjadinya kanker serviks. HPV yang cenderung berisiko rendah atau HPV yang tidak menyebabkan kanker serviks dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak kelamin, terutama oleh hubungan seks vaginal dan anal ataupun oral. 

Pada umumnya kanker serviks paling banyak terjadi yang disebabkan karena penularan melalui hubungan seksual sebesar 90% dan sebanyak 10% terjadi karena nonseksual. Pada beberapa kasus kanker serviks banyak terjadi karena pertama kali melakukan hubungan seksual, mempunyai beberapa pasangan seksual, penyakit menular seksual, merokok, imunosupresi, dan pemakaian obat kontrasepsi (American Cancer Society).

Provinsi Bali merupakan daerah pariwisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing  dan menjadi tempat masuknya arus globalisasi. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah seks bebas yang dapat menyebabkan tingginya kasus penularan penyakit yang disebabkan melalui hubungan seksual, salah satunya adalah infeksi virus HPV yang dapat

menyebabkan kanker serviks. Setiap 2 hari ada 3 perempuan meninggal karena kanker serviks

di Provinsi Bali. Deteksi kanker serviks adalah pemeriksaan untuk prakanker pada perempuan yang berisiko mengidap kanker serviks. Terdapat tiga jenis tes yang saat ini tersedia, diantaranya yaitu cara konvensional (Pap Smear) dan sitologi berbasis cairan (LBC/ Liquid-Based Cytology), Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), dan tes HPV untuk jenis HPV risiko tinggi, misalnya tipe 16 dan 18. 

Skrining dianjurkan bagi setiap perempuan yang berusia 25 sampai 49 tahun, atau yang sudah melakukan hubungan seksual, minimal melakukan skrining sekali dalam seumur  hidup. Kanker serviks stadium dini akan mudah didiagnosis apabila melakukan deteksi secara rutin dengan penatalaksanaan yang tepat untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun