Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati-hati Infeksi HIB di Musim Pancaroba

2 April 2018   15:31 Diperbarui: 2 April 2018   15:36 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Secara Geografis Posisi Indonesia memiliki pengaruh terhadap perubahan angin Asia dan juga angin Australia yang selalu berganti arah dua kali selama satu tahun. Hal tersebut di dorong juga karena wilayah Indonesia berada di Antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Oleh sebab itu di Indonesia hanya terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Peralihan musim hujan ke kemarau dan sebaliknya di kenal dengan musim pancaroba.

Pada musim pancaroba, penyakit pada saluran pernafasan merupakan penyakit yang seringkali menyerang. ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. 

Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Begitu pula, ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian terbanyak pada anak-anak.  

Di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menunjukkan; prevalensi nasional ISPA: 25,5% (16 provinsi di atas angka nasional), angka kesakitan (morbiditas) pneumonia pada Bayi: 2.2 %, Balita: 3%, angka kematian (mortalitas) pada bayi 23,8%, dan Balita 15,5% ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyakdi Indonesia. 

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi ISPA ditemukan sebesar 25,0%. Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun yaitu sebesar 25,8%. Pada tahun 2014 kasus ISPA pada balita tercatat sebesar 657.490 kasus (29,47%).

Haemophyllus influenzae tipe b (Hib) merupakan salah satu  penyebab utama infeksi pada saluran pernapasan bawah. Haemophyllus influenzae tipe b (Hib) bukan virus influenza, tetapi merupakan suatu bakteri Gram negatif. 

Haemophyllus influenzae terbagi atas jenis yang berkapsul dan tidak berkapsul. Tipe yang tidak berkapsul umumnya tidak ganas dan hanya menyebabkan infeksi ringan misalnya faringitis atau otitis media. Jenis yang berkapsul terbagi dalam 6 serotipe dari a sampai f. Di antara jenis yang berkapsul, tipe b merupakan tipe yang paling ganas dan merupakan salah satu penyebab tersering dari kesakitan dan kematian pada bayi dan anak berumur kurang dari 5 tahun. 

Infeksi Hib menyebabkan meningitis (radang selaput otak) dengan gejala demam, kaku kuduk, penurunan kesadaran, kejang dan kematian. Penyakit lain yang dapat terjadi adalah pneumonia, selulitis, artritis dan epiglotitis. 

Di negara barat, Hib menyebabkan penyakit pada 20-200 per 100.000 penduduk. Di Indonesia, dilaporkan bahwa Hib ditemukan pada 33% di antara kasus meningitis. 

Pada penelitian lanjutan didapatkan bahwa Hib merupakan 38% di antara penyebab meningitis pada bayi dan anak berumur kurang dari 5 tahun. Laporan dari negara-negara Asia cenderung menunjukkan bahwa Hib merupakan penyebab meningitis terbanyak bersama pneumokokus dan meningokokus. H. influenzae tipe b juga merupakan bakteri penyebab pneumonia yang penting. Identifikasi yang sulit dari bakteri ini mengakibatkan insiden yang pasti tidak diketahui, diduga H.influenzae tipe b bertanggung jawab terhadap 5-18% kejadian pneumonia.

Penyebaran terjadi melalui droplet dari individu yang sakit kepada orang lain. Sebagian besar orang yang mengalami infeksi tidak menjadi sakit, tetapi menjadi pembawa kuman karena Hib menetap di tenggorokan. Pengobatan terhadap Hib dengan menggunakan antibiotik, namun telah terjadi resistensi. Resistensi pada antibiotik dalam pengobatan hib telah ditemukan pada tahun 1970 dan terus berkembang. Di Jerman dan jepang  ditemukan 3 % resisten terhadap antibiotik tehadap pengobatan Hib. Vaksin HiB merupakan vaksin yang tidak aktif, dibuat dari kapsul Haemophillus influenza tipe B yang disebut polyribosbitol phosphat (PRP). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun