Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Newcastle Disease (ND), Badai yang Tak Pernah Usai

20 Maret 2018   11:58 Diperbarui: 20 Maret 2018   12:04 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Newcastle Disease (ND) adalah salah satu penyakit penting dalam dunia perunggasan, karena sangat menular (contagious), cepat menyebar dan menyerang unggas pada segala umur. Umumnya wabah penyakit ini menyerang peternakan unggas yang intensif, baik pada peternakan ayam, kalkun, itik, burung puyuh ataupun burung merpati. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan memiliki potensi menyebabkan kerugian ekonomi dalam industri unggas. Selain menyerang ternak unggas, penyakit ini juga menyerang burung liar dan dapat menimbulkan kematian. 

Wabah penyakit ini pertama kali terjadi di Pulau Jawa, Indonesia dan di Inggris yang dilaporkan pada pertengahan tahun 1920-an dan dalam beberapa tahun kemudian penyakit ini menyebar ke seluruh dunia dan endemik dibanyak negara. Saat ini hampir seluruh wilayah di Indonesia merupakan daerah tertular dan belum ada satu daerah atau satu pulau yang dapat dibebaskan dari ND. Meskipun saat ini tingginya tingkat kematian yang disebabkan oleh ND sudah dapat dikendalikan, namun gangguan pada produksi masih menjadi masalah. Selain kematian, dampak kerugian lainnya yang ditimbulkan adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian dan adanya penghentian ekspor dari negara-negara yang terserang wabah. 

Kejadian ND dapat bersifat akut sampai kronis dan menyerang semua jenis unggas terutama ayam, baik ayam ras maupun ayam bukan ras (buras). Newcastle Disease yang terjadi di lapangan dapat disebabkan oleh galur virus yang bervariasi. Berdasarkan tingkat keparahan penyakit ini pada unggas, virus Newcastle Disease (VND) diklasifikasikan menjadi tiga patotipe yaitu lentogenik, mesogenik dan velogenik. Galur velogenik dibedakan lagi menjadi bentuk neurotropik dan bentuk viscerotropik. 

Kerugian yang disebabkan oleh ND adalah angka kesakitan (morbiditas) maupun angka kematian (mortalitas) pada unggas terinfeksi dapat mencapai 100% akibat infeksi VND galur velogenik terutama pada kelompok ayam yang peka, dan dibawah 10% pada galur mesogenik. Pada negara berkembang dimana industri peternakan berkembang sangat pesat, kerugian yang ditimbulkan karena wabah VND bukan hanya kematian, tetapi juga pengeluaran biaya ekstra yang digunakan untuk vaksinasi, biosekuriti dan depopulasi. Bahkan negara yang bebas dari ND juga harus mengeluarkan dana untuk melakukan pengujian berkala sebagai upaya mempertahankan status bebas terhadap ND yang diperlukan untuk pendukung izin perdagangan. 

Selain itu pada negara berkembang yang endemik ND, efek yang ditimbulkan bukan hanya kerugian ekonomi tetapi juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat yang tidak mampu, dimana kualitas dan kuantitas telur dan daging yang dikonsumsi menurun akibat ND. Pada tahun 2002, wabah ND di California, Amerika Serikat (AS) menyebabkan kerugian 200.000.000 dolar AS akibat depopulasi. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ND pada ayam petelur antara lain berupa kematian ayam, penurunan produksi telur, sedangkan pada ayam pedaging menyebabkan gangguan pertumbuhan dan penurunan berat badan. 

Data OIE menunjukkan pada tahun 2007 sekitar 1.500--8.000 ekor ayam terinfeksi VND tiap bulannya di Indonesia. Selain itu menurut pada tahun 2009 dan 2010, wabah ND terjadi pada ayam komersial di Indonesia yang menyebabkan tingkat kematian sebesar 70--80%. Meskipun vaksinasi rutin diberikan pada ayam komersial di Indonesia, tetapi ND tetap menjadi masalah besar di industri peternakan unggas.

Newcastle Disease atau yang sering disebut penyakit tetelo adalah penyakit yang bersifat kompleks. Di Indonesia, ND masih menjadi salah satu penyakit yang paling merugikan peternakan ayam walaupun telah dilakukan berbagai usaha pengendalian seperti vaksinasi. Vaksin ND dapat berasal dari virus tipe lentogenik, mesogenik, maupun velogenik. Tipe lentogenik merupakan strain virus ND yang virulensi dan mortalitasnya rendah yaitu strain B1 (Hitcher), strain La Sota, dan strain F. Strain F memiliki tingkat virulensi paling rendah dibandingkan dengan strain lain pada tipe lentogenik. Vaksin dengan strain ini paling efektif dilakukan secara individu. 

Strain B1 rnemiliki tingkat virulensi lebih tinggi dibandingkan dengan strain F. Aplikasi vaksin strain B1 dilakukan melalui air minum atau penyemprotan. Pemberian vaksinasi dilakukan pada DOC (Day Old Chick) kemudian diikuti dengan strain La Sota pada umur 10-14 hari. Tipe mesogenik memberikan kekebalan yang lebih lama dibanding kekebalan yang dihasilkan oleh tipe lentogenik. Namun pemberian vaksin tipe mesogenik pada

ayam yang belum mempunyai kekebalan dasar dapat menimbulkan reaksi post-vaksinasi dan penurunan produksi telur. Tipe mesogenik yang dipakai sebagai vaksin diantaranya adalah strain Rokain, strain Mukteshwar, strain Kommarov, dan strain Bankowski. Strain Mukteshwar bersifat patogenik dan digunakan secara terbatas pada ayam yang sebelumnya telah divaksin  dengan salah satu jenis vaksin tipe lentogenik. Vaksin ini telah diterima secara luas pada iklim tropis di Asia Tenggara. Strain Kommarov memiliki tingkat virulensi lebih rendah dibandingkan dengan strain Mukteshwar. Strain Rokain dan strain Bankowski (Tissue Culture

Vaccine) sering disebut dengan wing-web vaccine. Vaksin dengan strain ini tidak bisa digunakan pada ayam muda yang masih memiliki maternal immunity. Tipe velogenik dibuat sebagai bahan vaksin dalam bentuk vaksin inaktif.Karena tipe velogenik melupakan virus dengan tingkat virulensi yang sangat tinggi.Tipe asimptomatik yang inempunyai kemampuan menimbulkan kekebalan tubuh dikenal dengan strain V4 dan Vister 2C. Strain ini sangat potensial digunakan sebagai vaksin di daerah tropis karena merupakan vaksin yang mengandung virus tahan panas. 

Titer antibodi dikatakan protektif terhadap Newcastle Desease jika memiliki titer antibodi minimal 5 log 2.Stres adalah suatu kondisi tubuh ternak akibat adanya tekanan yang merusak. Faktor yang dapat menyebabkan stres antara lain lingkungan yang ekstrim, agen infeksius, kotoran yang bercampur dengan urin yang mengandung NH3, dan tatalaksana pemeliharaan yang tidak baik, serta perlakuan paksa yang harus diterima oleh ayam seperti pergantian ransum merupakan suatu kondisi yang mengakibatkan kesehatan ternak terganggu karena pengaruh lingkungan yang terjadi secara terus-menerus pada hewan dan mengganggu proses homeostasis.Stres akan memicu terjadinya immunosupresif di dalam tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun