[caption caption="Ilustrasi Nabi Muhammad SAW"][/caption]
DARI deskripsi penggalan hadis Qudsi terkait keistimewaan hari kelahiran Nabi SAW yang telah kami ceritakan sebelumnya. Nampak benang merah yang bisa kita tarik untuk menjelaskan alasan kenapa hingga kini terdapat beberapa kelompok yang gencar menolak keras peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW? Mereka tak lain adalah sekutu Iblis, duka iblis adalah murka mereka, pun kebahagiaannya adalah kegembiraan mereka pula.
Hal yang mesti kembali kami jelaskan supaya tampak jelas alasan penolakan keras itu adalah kelahiran Nabi SAW meneguhkan doktrin kedudukan manusia sebagai Khalifa di muka bumi, sebagaimana iblis dengki dan iri akan kedudukan ini. Dan hal inilah yang lantas kita semua harus tahu, rahasia dibalik kesalehan iblis dalam beribadah selama ribuan tahun. Bukan semata karena Allah melainkan karena untuk mendapatkan satu kedudukan (maqom) spritual sebagai syarat menjadi khalifah.
Maka tak heran pula, kalau sampai saat ini para sekutu iblis terus menabur benih kebencian kepada Nabi SAW serta senantiasa hasut untuk memecah belah umat Islam maupun segenap manusia.
Upaya iblis dibantu sekutunya itu adalah keberlanjutan permusuhan abadi iblis kepada anak cucu Adam as. Dimulai dari membangkang nya ia atas tihta Allah yang memerintahkannya bersujud di hadapan Adam as.
Iblis yang bodoh itu menganggap ia lebih mulia dibandingkan Adam yang hanya terbuat dari tanah sementara ia di ciptakan dari api ungu yang sangat panas, sehingga menurutnya ia lebih berhak atas kemuliaan Imamah (Khalifa) itu.
Demikianlah akibat kesombongan dan kebodohan itu sebagaimana kata Cak Nur mengungkapkan adalah dosa pertama dan akar dari segala dosa makhluk Allah, dimana iblis menolak perintah-Nya, lalu membuat ia di kutuk serta membongkar kedok kesalehannya selama ribuan tahun. Dan karena alasan itu pula iblis kemudian murka kepada Adam dan bersumpah di hadapan Allah, akan terus menyesatkan anak cucu Adam untuk menjadikannya sekutu dalam barisan koalisi tentara jahiliah dan memerangi tentara Allah (Hizbullah) hingga akhir zaman.
Dalam upaya memerangi itu pula, iblis dibantu sekutunya, terkadang menempuh jalan konfrontasi terbuka dengan cara langsung menyerang sosok Nabi seperti salah satu contoh yang dilakukan Salman Rusdie dengan novelnya yang menghina pribadi suci Nabi. Namun, terkadang juga dilakukan dengan penuh kamuflatif, licik dan cerdik. Bahkan demi tercapai nya tujuan itu, mereka sering menutup persekongkolan dan konspirasi jahat itu justru dengan jubah suci agama yang bertujuan untuk mengecoh kita semua.
"Betapa hinanya mereka yang mengutuk iblis di dalam terang. Namun bersekutu dengannya dibalik kegelapan"
Semua kedok persekongkolan itu dilakukan dengan satu tujuan seperti yang telah ditegaskan sebelumnya yakni menjauhkan dan atau mendistorsi sosok rahmatan lil alamin Nabi SAW yang pada gilirannya perlahan namun pasti menghancurkan Islam dan kemanusiaan.
Karena kita semua menyadari, salah satu letak kekuatan umat Islam itu - sebagaimana di akui astrofisika dan penulis buku 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Michael H. Hart - adalah pada kecintaan mereka kepada Nabi suci Muhammad SAW. Walaupun mereka berabad-abad lamanya terpisah ruang dan waktu namun Muhammad memiliki pengaruh yang sangat kuat atas perilaku individu dan sosial umat Islam terutama mereka yang mencintainya.