Mohon tunggu...
Muhammad Yulian Mamun
Muhammad Yulian Mamun Mohon Tunggu... Dosen - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Antasari Banjarmasin

Tinggal di Banjarmasin, alumni KMI 2006. Menulis tentang sejarah, wisata, ekonomi & bisnis, olahraga dan film.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Elang Berkepala Dua Terbang Dua Kali di Kaliningrad

25 Juni 2018   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2018   03:13 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serbia & Albania sama-sama memakai elang berkepala dua. Foto: Bedbeznost.org

Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri merayakan gol dengan emosional. Keduanya menyilangkan dua jempol tangan di depan dada, sedang empat pasang jari lainnya terkembang membentuk sayap. Ini adalah simbol elang kepala dua yang ada di bendera Albania. Suporter Serbia yang sejak pemain Swiss pemanasan selalu menyoraki Shaqiri dibuat panas.

Kedua pemain ini pun terancam mendapat sanksi dari FIFA karena gestur berbau politik di lapangan, apalagi di hajatan sebesar Piala Dunia 2018. Mereka berdua nampaknya sudah tahu apa konsekuensi dari tindakan tersebut dan mungkin sudah merencanakannya jauh-jauh hari. Kontroversi pasti selalu mengiringi. Pihak yang mendukung menyebut bahwa sudah selayaknya mereka berdua menunjukkan sikap atas tragedi politik di masa lalu itu. Sedangkan mereka yang kontra berpendapat bahwa selebrasi itu memperburuk keadaan yang sekarang sudah mulai kondusif.

Rupanya semesta bersama Dewi Fortuna memihak mereka. Tinta takdir pun menuliskan keduanya menjadi aktor kemenangan Swiss petang itu, masing-masing di menit 52 dan 90.  Dua kali elang berkepala dua terbang di Stadion Kaliningard petang itu di tengah sejuknya suhu 15 derajat celcius. Suhu ini bagi kita orang Indonesia terasa dingin, tapi bagi penduduk Kaliningrad adalah anugerah, karena pada musim dingin temperatur bisa turun hingga di bawah nol derajat.

Keduanya merupakan keturunan imigran etnis Albania yang pindah dari Kosovo ke Swiss saat krisis Balkan pada akhir 80an hingga awal 90an. Ayah Xhaka pernah jadi tahanan politik dan digebuki oleh militer Yugoslavia di masa krisis tersebut. Simbol elang ini juga pernah ditunjukkan pesohor berdarah Albania lain seperti penyanyi semlohai bersuara merdu asal Inggris, Dua Lipa.

Meski sempat tertinggal akibat gol Mitrovic di awal laga, di babak kedua Swiss bangkit. Takdir sepertinya memihak Xhaka dan Shaqiri malam itu karena keduanya mencetak gol. Apalagi pasca lesakan Shaqiri yang terjadi di menit akhir, pemain gempal itupun sampai melepas kausnya, memamerkan bongkahan ototnya yang menonjol seperti buah melon.

Foto: Marca.com
Foto: Marca.com
Sudah lama hubungan antar etnis di Balkan tidak harmonis dan memiliki sejarah yang panjang. Di antara bangsa yang punya hubungan panas dengan Serbia adalah pecahan Federasi Yugoslavia dan Albania. Hal ini juga merambat ke beberapa sektor seperti Sepakbola dan event Sepakbola Eropa.

Oktober 2014, saat kualifikasi menuju Piala Eropa 2016, pertandingan Serbia menjamu Albania sudah panas dari awal. Klimaks sudah terjadi sebelum peluit akhir berbunyi dan berujung rusuh karena di tengah pertandingan, sebuah pesawat mini tanpa awak (drone) melayang di lapangan membawa bendera Albania. Pertandingan terhenti di tengah jalan. Pemain Albania sampai harus diungsikan agar selamat dari amuk massa.

Embun di tengah Konflik

Uniknya, elang berkepala dua sebenarnya juga ada di bendera Serbia. Menurut sejarahwan Rusia, Yevgeny Pchelov, akar historis simbol elang ini berasal dari era imperium Romawi Timur/ Bizantium (330-1453 M). Simbol ini tersebar melalui aliansi kerajaan hingga pernikahan untuk menyatukan antar dinasti.

Wilayah yang pernah berada dalam pengaruh Bizantium banyak yang mengunakan simbol ini sejak era kerajaan di abad pertengahan hingga munculnya negara modern dewasa ini. Negara modern yang menggunakan simbol elang ini tidak hanya di wilayah sekitaran Balkan seperti Serbia, Montenegro dan  Albania tapi hingga Rusia. Dalam mitologi Turki, elang ini disebut Oksoko. Bahkan kesultanan Bima di Nusa Tenggara Barat juga menggunakan elang serupa. Pasti ada kisah kenapa Albania seakan 'lebih identik' dengan elang tersebut belakangan ini.

Serbia memang lebih dipojokkan atas kejahatan perang di Balkan, hasil kebijakan militer mereka di masa silam. Aroma dendam pun seakan masih membara di wilayah tersebut meski sekarang keadaan sudah relatif damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun