Ramadan tahun ini mengajarkan banyak hal, terutama untuk fokus menerapkan pola hidup berkelanjutan. Hal tersebut tidak hanya berhenti saat ramadan berakhir. Bahkan ketika akan menyambut kedatangan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah pun hal ini sangat menjadi konsen utama.Â
Ya, lebaran minimalis bukan hanya sekadar terucap dalam kata saja. Melainkan melalui tindakan nyata. Lantas apa saja tindakan nyata yang bisa dilakukan untuk mewujudkan lebaran minimalis? Tentu ini adalah lebaran minimalis versi saya, kemungkinan belum sepenuhnya mewakili milyaran manusia di muka bumi.Â
Belanja Kebutuhan Untuk Hari Lebaran Secukupnya
Hal ini sudah berlaku di keluarga saya sedari pandemi melanda. Lebih memahami beli apa saja untuk kebutuhan hari raya dalam jumlah secukupnya dan tidak berlebihan.Â
Tujuannya menyehatkan kantong atau dompet dan tidak ingin mubazir menyertai. Apalagi yang saya pahami di momen ramadan, secara umum pengeluaran lebih besar dan membengkak karena beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan dan sering terjadi lapar mata ataupun kalap saat berbelanja.Â
Lebaran minimalis melalui belanja kebutuhan hari raya dengan secukupnya tentu adalah langkah bijak untuk mengurangi limbah rumah tangga. Adapun untuk limbah organik, sudah mulai menerapkan pembuatan kompos di rumah. Sehingga tidak semua limbah berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Yang rentan menjadi tumpukan berbahaya bagi lingkungan.
Memahami Skala PrioritasÂ
Ketika memutuskan akan berbelanja kebutuhan hari raya, ada baiknya membuat listing kemudian memahami mana saja kebutuhan yang beneran prioritas. Sehingga tidak membuang uang secara percuma.
Paham sekali kalau tahun ini ekonomi negeri terindikasi agak carut-marut. Terlebih di tahun 2024 saya sempat alami yang namanya kena layoff. Sekitar 6 bulan lamanya tidak punya pekerjaan tetap dan mengandalkan pada penghasilan sebagai freelancer, blogger & content creator.Â
Sehingga saat punya penghasilan tetap lagi, walau dengan nominal tidak terlalu besar juga. Saya sangat selektif dan menggunakan uang penghasilan dengan sebaik mungkin. Belajar dari kejadian sebelumnya, lebih utama punya dana darurat dan hidup sederhana.Â