Lingkungan yang baik, nyaman bisa membuat kita lebih sehat secara fisik dan mental. Penting banget buat menjaga kewarasan.Â
Kalau memang terpaksa terjebak fi lingkungan toxic, caranya hanya jadi pengamat saja. Tidak perlu ikutan atau mengakrabkan diri. Katanya ada kata mutiara : Lebih baik dianggap sombong dari pada memaksakan diri diterima sama lingkungan toxic. Karena berat banget mental diuji. Sedangkan mental setiap Orang berbeda-beda.Â
Menjaga kewarasan diri jauh lebih penting, karena kita punya Keluarga yang lebih penting. Harus bersosialisasi dengan pasangan hidup ataupun anak. Jika mental sudah terguncang efek lingkungan toxic akan berbahaya bagi keluarga terdekat.Â
Sadar atau tidak, seringkali dunia kerja berisi Orang-orang toxic entah karena mereka merasa posisinya terancam atau merasa iri hati melihat prestasi kerja ataupun gaji.
Gaji memang rahasia perusahaan, tetapi banyak oknum yang gesit mencari tahu gaji setiap karyawan untuk di komper dan dibandingkan dengan beban pekerjaannya. Menyebabkan rasa iri, kemundian mengajak 'geng' nya untuk perlahan-lahan membenci diri Kita.Â
Adaptasi di beberapa tempat memang akan sangat sulit, apalagi di sebuah Perusahaan keluarga. Terkadang perusahaan saat membuka lowongan tidak ada info detail apakah mereka benar-benar profesional atau berisi keluarga.Â
Secermat-cermatnya peserta interview, seringkali tidak tahu isi atau fakta-fakta yang ada di perusahaan.Â
Sadar atau tidak, ada beberapa lingkungan yang tidak serta merta menerima Kita dengan baik. Bahkan ada satu lokasi yang perlu menahun, supaya bisa dianggap keberadaan kita. Stress banget rasanya, jam berdetang lamban, ketidaknyaman bisa mengganggu produktifitas dan kinerja. Ide-ide bagus, kadang tidak diterima karena mereka akan melihat "Lu siapa?" Ide-pun hilang tanpa adanya eksekusi.Â
Beberapa saat lagi, akan muncul dan di akui oleh Orangalain. Rangkaian hidup yang seringkali tidak adil. Tidak dianggap krberadaan, atau menjadi bahan untuk "gibah" Orang-orang yang tidak menyukai kita baik secara prestasi ataupun pribadi.Â
Susah-susah gampang nemuin lingkungan kerja yang cocok 100% nyatanya manusia sebagai mahluk sosial, tidak betah jika tidak diterima dengan baik, apalagi hanya dianggap obat nyamuk. Diperas ide, tanpa mau menerima kehadiran raga.Â
Di masa kecilpun memang Kita pernah mengalami pengucilan, entah karena kita terlihat berbeda dari Orang umum atau sesuatu yang terlalu menonjol (cerdas, pendiam) membuat Kita tidak diakui, diperhatikan dan di ajak ke suatu kalangan tertentu.