Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Fenomena Resign dan Opini yang Berkembang

18 Desember 2019   10:36 Diperbarui: 18 Desember 2019   10:38 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena resign di akhir tahun, sebetulnya bukan hal yang baru. Hampir disetiap akhir tahun akan ada lonjakan karyawan yang resign. Begitupun dengan penerimaan karyawan baru. 

Sebagai salah satu pekerja atau karyawan saya memiliki pengalaman tersendiri, sebetulnya memang hampir setiap kali resign saya memilih resign di akhir tahun. Entah karena memang merasa selama pengamatan kerja, saya tidak dapat berkembang lebih di tempat tersebut ataupun ingin mencari peningkatan dari berbagai segi. Intinya selama ini resign nya dengan cara baik-baik & tanpa ada masalah (kerja atau masalah dengan atasan). 

Setiap individu berkah mendapatkan peningkatan dalam berbagai segi dan menggapai target-target hidup nya, sesuai dengan peta hidup yang sudah dibuat. Oleh karenanya, kita sebagai patner atau seorang atasan tidak perlu membuat opini tidak sedap berkembang selepas seseorang rresign. Bahkan seseorang yang sangat profesional selalu menerapkan bahwa tempat lama dia bekerja dan rekan kerjanya merupakan sahabat dan teman yang sudah mewarnai pengalaman kerjanya. Menjalin hubungan baik, meski sudah tidak satu kantor adalah sebuah keniscayaan. 

Berpegang teguh pada prinsip bahwa manusia mahluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain atau biasanya lingkungan yang akan kita tempati pasti akan ada yang mengenal kita dari kawannya alias dunia kadang selebar daun kelor. Sehingga menjalin relasi dan fungsi dengan sebaik-baiknya, harus menjadi pribadi yang tidak memiliki masalah yang diabaikan dengan rekan atau atasan.

Menjadi pribadi yang baik dimata semua rekan tentu sulit dibangun, apalagi ketika beberapa rekan yang "" memang tidak menyukai kita secara personal. Namun tetap patut diupayakan dengan cara tidak mengusik  hal-hal pribadi, menggunjing sesama pekerja atau atasan entah itu merupakan fakta. Jangan sekali-kali mengembangkan opini yang tidak jelas kebenarannya. Intinya kurang-kurangi bergaul dengan tim yang hobi bergosip.

Saat kita ada diantar penggosip, kita akan seru menggosipkan orang lain. Namun saat kita tidak ada, maka kitalah yang akan jadi bahan obrolan mereka. Percayalah itu fakta yang real terjadi. 

Setiap tempat baru yang sedang proses rekruitmen pasti akan meminta kita untuk menuliskan nama, alamat dan kontak atasan atau rekan kerja kita dikantor sebelumnya. Itu merupakan salah satu upaya Perusahaan baru untuk mengetahui sebarapa baik kita bersosialisasi dan bekerja di kantor sebelumnya. 

Selamat mengambil keputusan dan selamat bijaksana dalam berucap dan menjalin relasi-fungsi dengan sesama pekerja dan atasan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun