Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saudara Kembar

10 Maret 2018   11:17 Diperbarui: 10 Maret 2018   12:04 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Happy weekend sobat

Judul nya saudara kembar, disini mungkin sobat ada yang memang terlahir kembar? Memiliki saudara kembar? Anak kembar? Sepupu yang kembar? Atau rekan yang kembar?

Bagaimana rasanya berteman atau mengenal anak kembar? Biasanya si kembar yang memiliki tampilan fisik yang sama persis atau sulit dibedakan, mayoritas memiliki sifat atau watak sangat berbeda. 

Terlepas dari itu semua, jika kita dapat berteman dan mendekat dengan si kembar kita akan mengangkat nilai hidup kita sampai kepada taraf yang lebih tinggi. Faktanya kita memang tidak bisa melepaskan diri dari sikembar, mungkin. Sobat mulai menerka-nerka. Ini yang di maksud si kembar itu apa? Siapa? Dimana? Ada dalam diri? Atau diluar diri?

Seiring tanda tanya yang muncul, minta di keluarkan dari benak sobat. Si kembar yang kita maksud disini adalah ungkapan "Terima kasih" dan "Tidak tahu" ..

Hmppp, mengapa mereka? Dikira manusia atau apa.. hhhehehe. Kenapa kita tidak boleh menjauhkan diri kita dari sikembar? Terima kasih dan tidak tahu? Saat kita berujar "terima kasih" dengan penuh ketulusan hal sederhana ini akan menghadirkan dampak positif, energi positif bagi yang mengucapkan dan yang menerima ucapan. Bukan kah, kata terima kasih merupakan sebuah apresiasi sederhana? Iya memang sangat sederhana, namun sering kali kita lupa untuk mengucapkannya.

Perhatikan dengan saksama, hampir semua lini penyedia jasa selalu mengucapkan kata terima kasih usai melayani konsumennya. Bahkan dijadikan suatu keharusan dalam 5S yang mereka lantunkan dalam trainning-trainning nya. Lalu pernah kah sobat meraa sangat bahagia, atau merasa diberikam sumbangan energi utuh saat kita haus membeli minuman dan si penjual memberikan minuman yang kita pesam sambil berujar terima kasih dibarengi senyuman? Hmmp.. sangat bahagia rasanya, haus dahaga terasa terhempas dan kini seolah kita merasa telah minum.

Waw impact nya luar biasa ya, padahal simple. Tapi hal simple ini tidak jarang dilupakan dan ditinggalkan oleh kebanyakan orang., mungkin sebagian merasa itu tidak terlalu penting dan tidak berdampak. Padahal seperti yang sudah kita lihat dari si penjual minuman yang mengucapkan terima kasih pada si pembelinya. Disana terasa sekali ada impact bagi si penjual dan si pembeli. Energi positif nya menyebar ke 2 belah pihak tersebut.

Apresiasi terkecil yang menghadirkan energi positif, 'terima kasih' bagaimana impact nya saat kalimat tersebut sering kita ucapkam pada Ibu kita? Ayah kita? Saudara kita? Rekan kerja kita? Dan guru kita? Akan timbul rasa bahagia dan rasa ingin selalu berbuat kebaikan. Indahnya, saat kita senantiasa menstimulus diri kita dengan hal positif, terbayang kita akan merasa haus untuk berbuat kebaikan.

Rasa terima kasih juga jangan pernah terlewatkan untuk sang Khalik, terima kasih kita akan segala karunianya merupakan salah satu bentuk rasa syukur. Ingatlah saat kita bersyukur maka sang Pencipta akan menambah nikmat dan karuniaNya pada kita. Bayangkan, setiap detik kita bernafas menghirup oksigen tanpa harus bayar. Bayangkan jika semua hal tersebut harus dibeli atau dibayar? Mahal sekali rasanya jika semua nikmat & karuniaNya harus dibeli atau dibayar.. apakah kita sanggup? Sang khalik hanya ingin kita mengucap syukur, cukup bayar dengan rasa syukur.

Saat kita menjadi seorang wirausaha tidak menutup kemungkinan para pelanggan kita akan merasa nyaman dengan ungkapan terima kasih kita dan menjadi pelanggan tetap. Tetapi ingat ucapkan kalimat sederhana itu dengan sepenuh hati, agar energi positif nya dapat terasa dan merebak kepada kita dan kepada pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun