Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terkuaknya Sebuah Kebohongan

7 Januari 2018   15:16 Diperbarui: 7 Januari 2018   15:22 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tubuhnya hanya terkulai lemas di bawah tempat tidur, Vina hanya terisak. Badannya memang sedang tidak sehat, sudah hampir 2 hari. Ada banyak kehampaan yang ia rasakan, mungkin efek dari rasa putus asa nya. 

Hampir 1 bulan ia kenyandang gelar baru 'pengangguran' berbagai lowongan telah ia coba apply, ada 2 yang sebenarnya hampir goal,namun masih terhambat. Ia merenung, mungkin ada kesalahan yang menyebabkan dia ditempatkan d situasi sulit. Namun batin nya berujar "ini hanya ujian, ujian kesabaran" begitulah batin nya menenangkan. 

Bijaknya masih cukup besar untuk menenangkan rasa risaunya, siang ini kisaran pukul 2 lebih tiba-tiba rekan kerja nya berujar "doi baik lhoo.. kirim martabak" Vina membaca secara saksama memastikan apa yang sedang ia baca "maksudnya?" Dengan wajah agak bingung (tapi ini hanya percakapan by Whatsapp). "Iya kemarjn siang, tiba-tiba Lina anterin martabak katanya dari Andhika, buat kami." Ujar bu Wiwi menjelaskan "oh gtu" jawaban yang padat dan menjelaskan ketidak tahuannya Vina, bu Wiwi mengucapkan maaf, mungiin Vina memang tidak tahu dan terima kasih untuk traktirannya. 

Vina hanya bungkam, ada sedikit perih dihatinya. Kenapa harus dia lagi? Yaa... Lina bukan sosok wanita yang dia kagumi, Lina hanya sosok wanita yang seolah Vina disingkirkan oleh dia. Dulu sekali Andhika memberika Lina kura-kura secara diam-diam entah apa maksud semua itu. Tetapi tanpa cari tau Vina tau soal kura-kura itu. Andhika hanya berujar maaf dan mewanti-wanti agar Vina tidak marah secara berlebihan. 

Belum sembuh benar, ada saja tingkah mereka berdua yang membuat Vina berdecak muak. "Apa mereka tidak punya hati,vatau memang itu cara mereka" perasaan kesal, dongkol, marah dan kecewa pasti akan dirasakan setiap insan, Vina selalu mendapati kondisi Andhika yang tidak  pernah berlaku spesial terhadapnya. Bahkan saat wisuda nya pun, seolah laki-laki itu datang tanpa dosa dan tanpa rasa malu. Lenggang dengan alasan kena tilang. Omg, Vina kesal tapi ya sudahlah.. memaklumi

Untuk kali ini, apakah harus masih tersedia stock maaf yang banyak bagi mereka yang tidak menghargai perasaan orang lain? Batin nya bertanya secara rasional.

Perselingkuhan batin itu lebih berbahaya dan menyakitkan. Keduanya dekat tanpa bisa dipisahkan, pilihan terbaikknya Vina menjauh.. mengalah, Vina percaya ada seseorang yang lebih mampu untuk menjaga hatinya. 

Dalam kamusnya, pengkhianatan sekecil apapun tidak dapat ditorerir. Jika dibiarkan itu akan merusak. Merusak hak orang lain, dan membuat mereka semakin buta.

Jadi biarkan Lina dan Andhika lebih menikmati rasa yang selama ini mereka coba sembunyikan.

Vina akan melangkah, melangkah kedepan "aku bisa tanpa kalian, cukup semua maaf yang aku berikan. Cukup semua bohong yang kalian sembunyikan"

Hatinya luka, tapi Vina coba memberikan pelajaran berharga. Saat kau dipercaya jagalah kepercayaan. Saat kau dicintai hargailah perasaan lawan mu. 

Selesai.......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun