Dalam hitungan hari, kita akan merayakan Idul Adha, salah satu hari raya penting bagi ummat muslim dunia, termasuk di Indonesia. Amalan penting dalam menyambut hari raya Idul Adha adalah menyiapkan hewan kurban untuk disembelih dan dibagikan dagingnya kepada mereka yang layak menerima. Agama sudah mengatur dengan baik soal ini, siapa saja yang boleh menerima daging kurban.
Apakah Anda berkurban kali ini? Alhamdulillah jika Anda diberi kelonggaran rejeki sehingga bisa menunaikan abadah kurban tahun ini. Mungkin seekor kambing atau sapi bersama anggota keluarga lainnya.Â
Kambing atau sapi, Allah tidak melihat besarnya binatang yang Anda kurbankan. Yang Allah lihat adalah seberapa ikhlas Anda berkurban, dengan segala jerih payah yang sudah Anda lakukan untuk sampai pada posisi tersebut.
Apakah Anda menyesal mengeluarkan uang untuk kurban? Atau anda merasa bahwa kurban kali ini masih belum sebagus yang Anda inginkan? Nah...disitulah kesenjangan terjadi. Lagi-lagi kesenjangan yang buat masalah. Gara-gara kesenjangan ini, mungkin Anda merasa tidak puas dengan ibadah kali ini.
Saran saya, sekali lagi, dalam hal ini, buang jauh-jauh kesenjangan yang terjadi. Jangan lakukan gap analysis dalam hal ini. Jika anda baru bisa berkurban kambing kelas A, biarkan Allah yang menilai keikhlasannya.Â
Jika anda belum bisa berkurban kali ini, jangan paksakan diri Anda, karena Allah pun tahu kondisi Anda saat ini. Jika Anda sudah bisa berkurban sapi, alhamdulillaah...ini pun tidak perlu diganti dengan bison ya...karena tidak ada bison di Indonesia.
Berkurbanlah sesuai kemampuan...Insya Allah diterima amal ibadah kita..aamiin...
