Mohon tunggu...
Budi Hartono
Budi Hartono Mohon Tunggu... Konsultan - Ini profilku...tidak banyak, tetapi cukup.

Biarkan mengalir seperti biasa...

Selanjutnya

Tutup

Money

Prediksi yang Menarik di Tahun 2019

14 Desember 2018   16:38 Diperbarui: 14 Desember 2018   16:47 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, ketika tulisan ini dibuat, tahun 2019 masih 16 hari lagi. Menghitung hari, kata sebuah lagu yang cukup terkenal beberapa waktu lalu. Meskipun demikian, geliat menuju tahun 2019 sudah mulai dirasakan. Para pakar telah memprediksi sejumlah yang bisa terjadi di tahun 2019.

Adalah situs linkedin.com yang melansir tulisan terkait ide-ide besar yang muncul di tahun 2019, sebuah prediksi berdasarkan data-data yang komplit tentang berbagai fenomena yang saat ini muncul. Ada 50 prediksi yang ditulis secara panjang lebar dalam situs itu. Di antara 50 prediksi itu, ada dua prediksi yang secara terang-terangan menuliskan China sebagai negara yang memainkan peran penting di tahun 2019.

Prediksi-prediksi ini ditulis sebagai berikut :

15. A U.S.-China cold war will first be fought on the technology front.

Despite current tensions, the U.S. and Chinese economy are too interlinked for a trade war to truly escalate in the short term, says Eurasia Group President Ian Bremmer. A cold war is more likely in five or 10 years, he adds, when an economic downturn and sustained animosity have undone those ties. But for 2019, the fight is on the technology front: "There you do have a cold war. There you have the Chinese with their AI model, the Americans with our AI model. The Chinese with their internet, the Americans with our internet," he says. He echoes former Google CEO Eric Schmidt, who warned in September that our online world risked a "bifurcation" into Chinese-led and U.S.-led internets. "They're not playing nice at all," Bremmer adds. "I do think that longer term we're heading for big trouble between the Americans and the Chinese."

Perhatikan prediksi di atas. Dalam dunia teknologi, akan terjadi perang yang sengit antara standar Amerika dan standar China. Masing-masing negara akan mengedepankan modelnya masing-masing sebagai standar baru untuk domain teknologi yang banyak digunakan oleh publik. Sejatinya, ini adalah prediksi yang harus disikapi secara bijaksana. Apakah arah mata angin kita mau ditujukan ke Amerika (seperti yang selalu terjadi selama ini) ataukah China (di kemudian hari).

36. Africa and China will tie their fates.

China's growing investment and presence in Africa over the last several years is undeniable; Xi Jinping just committed another $60 billion to African investment only three years after a similar pledge. "African countries are now fully aware of the huge infrastructure gap they have," in the $70 billion to $120 billion a year range, and have welcomed Chinese money, says Stephen Yeboah, founder of Commodity Monitor. Meanwhile, China needs arable land to feed its population and raw materials --- cobalt from the Democratic Republic of the Congo, copper from Zambia, bauxite from Ghana --- to feed its industry. In 2019, public opinion will look at those deals closely, demanding fair terms and quality infrastructure, Yeboah says. Zambia's loans were so mismanaged it can't even tell how much it owes, he points out, while countries like Rwanda or Ghana have been able to drive a harder bargain. "Ultimately, each country is sovereign," he says. "It's up to African leaders to decide whether they let the Chinese call the shots."

Nah ini lagi. Meskipun sudah dibahas di banyak media oleh para ahli, kekhawatiran akan terjadi jebakan hutang dan investasi yang dilakukan oleh China akan memaksa terjadinya pertukaran penting antara negara-negara di Afrika dan China. Dominasi China atas sebuah negara yang telah gagal membayar hutangnya akan sampai pada kondisi penguasaan penuh atas sektor-sektor tertentu di negara tersebut. Para pakar bahkan sudah mewanti-wanti Indonesia untuk juga berhati-hati dalam konteks ini. Kenapa demikian? Karena sebagian aset dari BUMN dijadikan sebagai jaminan dalam beberapa mega investasi di Indonesia. Silahkan cek sendiri sektor mana yang dimaksud.

Begitu dahsyatnya peran negara China di masa mendatang, telah membawa pesan bagi banyak negara bahwa China akan tumbuh menjadi super power baru, baik dari sisi teknologi maupun ekonomi. China pelan dan pasti akan menghabisi superpower lainnya yang mulai loyo kehabisan tenaga. Kita mesti bersiap-siap juga menghadapi dunia baru dengan pemain baru yang berbeda.

Mana yang lebih baik buat kita?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun