Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nek Gapuik dengan Anaknya yang Polisi (Features-76)

22 Agustus 2012   03:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:28 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13456049442028047822

[caption id="attachment_201425" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA-Features 76"][/caption]

(1)

Masa itu sebagai siswa Taman Siswa, kesadaran tentang sakit menular sangat mencekam --- terutama takut sekali dengan kematian yang disebabkan Malaria --- cantik-cantik nama penyakit itu, umpamanya malaria tropikana dan satu lagi malaria tertiana (?), yang satu lagi lupa. Penyakit yang sangat menakutkan.

Oh, kami orang kampung paling bergembira bila ada pemutaran layar tancap --- nah, ada lagi film ekstra penerangan …………….. PFN, Perusahaan Film Nasional. Ada saja penerangan hal-hal baru mengenai luasnya negeri Indonesia.

Termasuk tentang Kesehatan dan Penyakit Menular

Mengerikan sekali film ekstra tentang penyakit Frambusia --- menjijikan menyaksikan film yang menceritakan betapa amuk penyakit menular itu mewabah di Pulau Jawa.Sebenarnya penyakit frambusia juga menghantui kami di kampung-kampung maupun kota.

Ih menjijikkan penyakit itu --- rupanya seperti kutil basah dan menonjol. Ih

Parutnya banyak menghiasi tepi-tepi bibir anak sekolah waktu itu.

(2)

Tidak mengerti bagaimana hubungan kekeluargaan --- suatu saat tahu-tahu sudah berdiam di rumah keluarga kami, ia datang dari Padang --- kami disuruh memanggilnya : Nek Gapuik.

Memang orangnya gemuk rada pendek, ramah dan cantik rupanya ………….. hanya kami anak-anak ngeri memandang kaki kirinya yang membesar sampai tapak kakinya ……………. Memang tapak kakinya itu menyerupai kaki gajah.

Belakang hari baru kami mengetahui memang penyakit itu bernama Penyakit Kaki Gajah.

Karena penyakit, ada perasaan ngeri --- apakah penyakit itu menular ?

Mengerikan dan menjijikan melihat besarnya betis, mata kakinya tidak tampak, lantas …………… tapak kaki itu benar-benar membesar seperti kaki gajah ………….. jari-jarinya menyatu. Mengerikan.

Kami anak-anaktidak bisa berbuat apa-apa --- karena ibu kami sangat ramah pada Nek Gapuik.

Belakang baru kami mengerti --- rupanya Nek Gapuik adalah Ibu Tiri Ayah kami.

Terus terang setiap kedatangannya, lantas menginap di rumah --- ada perasaan ngeri, jijik dan tidak nyaman.

(3)

Suatu saat Nek Gapuik datang dengan anak lelakinya, seorang polisi dari Bagan Siapi-api, Riau --- tampak gagah sekali polisi itu. Kami anak-anak terkagum-kagum memandang pakaian seragamnya.

Suasana di rumah meriah --- seperti biasa Nek Gapuik rajin membantu pekerjaan rumah tangga.Polisi itu kami panggil Pak Udin. Belakangan ada beberapa kali Pak Udin menginap di rumah kami --- kami anak-anak tidak mengerti apa urusan polisi itu.

(4)

Lama Nek Gapuik tidak mengunjungi kami --- konon ia di kampung halamannya di Kecamatan Tanjung Mutiara, di dekat Pelabuhan Tiku.

(Pelabuhan Tiku adalah salah satu pelabuhan ekspor Jaman Kuno, disamping Pelabuhan Barus di Utaranya --- keduanya di Pesisir Barat Pulau Sumatera --- konon ekspor hasil hutan dan mineral Sumatera, menjadi komoditi di Jaman Fir‘aun dan Romawi; bahan pengawet jenazah dan mummy, rempah dan bahan parfum).

Terus terang, ada rasa mengerikan kalau membayangkan kedatangannya, dan kemudian berdiam di rumah berlama-lama, kuatir ketularan penyakit kaki gajah.

(5)

Sekonyong-konyong Pak Udin Polisi datang dengan istrinya --- kali ini sosoknya tampil sangat aneh, memang perawakan rada gendut, tetapi kali ini sangat besar perutnya.

Konon ia menderita penyakit akibat hasil guna-guna orang --- berkali-kali ia datang ke kota kami untuk berobat.

Tiap kali ia datang, perutnya makin membuncit mengerikan --- kini ada cerita bahwa penyakit gendutnya itu akibat dari menyantap daging gajah………………….. konon memang ia mengaku berburu gajah di hutan Riau --- dan menyantap daging gajah buruannya.

Kedatangan terakhir Pak Udin dengan perut membuncit, badannya kurus kering dengan warna kulit kuning tembaga, mata kuning, dan konon kencingnya pun berwarna kuning.

(6)

Belakang hari kami hanya mendengar bahwa Nek Gapuik telah meninggal dunia di usianya yang sangat lanjut --- bahkan Pak Udin Polisi ternyata berpulang lebih dahulu dari pada emaknya…………. Akibat penyakit menyantap daging gajah.

Setelah belajar Ilmu Kesehatan, baru mengetahui bahwa penyakit kaki gajah yang diderita oleh Nek Gapuik, adalah penyakit menular yang disebabkan cacing Filariasis --- bibit cacing itu dibawa nyamuk, kemudian ditularkan pada gigitan berikutnya --- cacing yang tumbuh sebagai parasit di dalam tubuh manusia yang dihuninya. Nyamuk akan terus menyebarkan penularan penyakit itu.

Dan sekali ditulari penyakit Kaki Gajah ( ada juga menyebutnya, Penyakit Untut) --- adalah sangat sukar, melakukan penyembuhan. Konon selain kaki, cacat tempat hunian cacing filariasis itu, bisa pula di daerah kelamin manusia. Lha ?

Di Indonesia penyakit itu merupakan endemis di beberapa daerah --- bahkan di sekitar kota Jakarta-Bodetabek !

Lebih mengerikan --- penyakit yang diderita Pak Udin Polisi, besar kemungkinan adalah Hepatitis, penyakit hati --- lever, yang ada varian-nya sangat menular …………………

Alhamdullillah, 2 generasi keluarga kami, yang mengalami persentuhan dengan Pak Udin di tahun 1950-an --- tidak seorang pun ada yang berpenyakit hati, lever atau sejenisnya.

[MWA] (Features- 76)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun