Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Miyabi Mengenalkan Pornografi, Miss Rukiah Siapa? (Karikatur-78)

23 September 2012   00:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:53 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13483590381304347949

[caption id="attachment_207311" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA-Features-78"][/caption]

Di desa kami di Indramayu atau di Sulawesi, anak-anak sekolah dijejali dengan pornoaksi melalui seni musik Dangdut --- atau video porno via telepon; kelak jadi apa-apa anak itu ?

Minimal menjadi ibu-bapak rumahtangga --- medium menjadi warganegaratukang keroyokan dan percaloan yang meresahkan, maksimal menjadi bagian WNI berkqrakter Anti Sosial.

Lihat saja telah menggejala menjurus menjadi Pathologi Sosial --- Bangsa Indonesia yang mempertontonkan “tindakan dungu” di atas ‘Kebijakan Cerdas”

Mau ke mana kau Sidin dan Siti ?

Contoh yang cerdas dari perkembangan teknologi sedikit terserap dari Multi Media, dari Tauladan Pemimpin mana ada ?

Dari Elite dan Pemimpin Bangsa yang dipertontonkan adalah Kebijakan Koruptif ala BLBI (mengambil kesempatan pada Krisis Finansial Asia 1997), Perampokan Kekayaan Negara dengan cara Kebijakan Koruptif ala Bank Century sampai Jaringan Legislatif dan Ekskutif menggergaji APBN selama 2004- mungkin sampai 2014 --- menggemukkan pundi-pundi untuk melestarikan Kekuasaan, derivatifnya Yudikatif dan Penegak Hukum pun berkelindan dalam Budaya Korupsi.

Ke mana Bangsa Indonesia menuju ?

Apakah NKRI akan menjadi Negara Gagal ?

“Besar kemungkinan-nya !”(Kroco)

Infiltrasi Kebudayaan dalam operasi intelijen asing atau Kekuatan Asing --- cukup dengan ujung jari, bisa memasukkan “semacam Kasus LKS Miyabi”, pertikaian pluralsime, terorisme, penembakan Orang Tidak Dikenal, peracunan bahan makanan dengan zat kimiawi, jaringan Narkotikyangeskalasi operasionalnya meningkat --- baik efektivitas maupun aksi legalitasnya.

Networking Bangsa ini benar-benar kropos (Kroco)

APBN dimakan rayap --- Birokrasi dan Aparat dalam jaringan Budaya Korupsi.

Apa dan sampai Kapan Bangsa ini bisa bertahan ?

Guru, Mahaguru dan Akademisi juga dalam jaringan Budaya Korupsi --- dari dana penelitian, kurikulum, perjalanan dinas, sampai konten Buku Pelajaran.

Murid Indonesia dirasa perlu “tahu” siapa Miyabi --- sedang Guru , Penyusun dan Editornya tidak tahu Siapa itu Miss Rukiah atau Miss Tjitjih.

Betul-betul Bangsa ini Naif dan Tidak Berkarakter ! (Kroco)

[MWA] (Karikatur Sosial Politik -78)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun