Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Melihat Papua Sebagai Irian --- Batu Pal Keutuhan NKRI

10 November 2011   01:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:51 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

[caption id="attachment_142723" align="aligncenter" width="400" caption="Presiden RI Ingatlah --- Budaya Korupsi-lah yang merobohkan Keutuhan Wilayah RI di Timor Timur --- Jangan pola demikian kembali digunakan Anasir Budaya Korupsi di Papua. Selamatkan NKRI !"][/caption]

Negara Indonesia terbentuk antara lain oleh karena Kesamaan Latar Sejarah dan Kesamaan Cita-cita Filosofis --- bahkan Bangsa Amerika Serikat terbentuk dari berbagai Asal Negara dan Bangsa dari Eropa, dan kini didiami oleh berbagai penduduk berasal dari berbagai sudut dunia. American dream adalah kesamaan cita-cita filosofis mereka.

 

Orang Portugis dan Spanyol adalah anasir kolonialis yang pertama-tama mendarat di pulau tersebut pada Abad ke-XVI, mereka menyebut pulau itu, Papua --- mengikuti penamaan Orang Maluku terhadap pulau dan suku bangsa yang berada di situ --- menurut Dr. Mr Dayoh istilah papua berarti Orang dari daerah panas, Perlawanan dan Pengasingan Pejuang Pergerakan Nasional, Sagimun MD, Sutrisno Kutoyo, dan Drs Mardanas Safwan, Inti Idayu Press, Jakarta-1986)

 

Sejarah melatar-belakangimengapa Presiden RI Abdul Rahman Wahid kembali menyebutkan nama Papua bagi wilayah Irian itu –- kini NKRI memiliki 2 provinsi di sana Propinsi Papua dan Propinsi Papua Barat. Sedang nama Irian sejarahnya, adalah sebagai ganti (daerah Kolonial Belanda) West NieuwGuinea.

 

Adalah Frans Kasiepo, wakil Nieuw Guinea dari Biak yang menghadiri Muktamar Malino pada tahun 1946, yang menyebutkan nama itu. Irian berarti aman dan sentosa. “dalam masa Revolusi Fisik (1945-1949), Irian itu mengandung arti Ini Republik Indonesia Anti-Nederland atau Ikut Republik Indonesia Anti-Nederland. Jadi sebutan Irian bernafaskan jiwa Republikein. ( idem ditto)

 

Daerah Papua adalah bagian intrinsik dari perjuangan kemerdekaan Orang Nusantara --- sejarah mencatat asimilasi Orang Papua dengan tokoh-tokoh pergerakan, yang dibuang Pemerintah Kolonial Belanda di sana, sejak tahun 1920-an. Mereka hidup berinteraksi dengan ekonomi barter --- tukar menukar kebutuhan hidup, antara Orang Papua dengan keluarga Orang Buangan.

 

Boven Digul ditetapkan Pemerintah Kolonial Belanda sebagai deportatie kolonie oleh Kapten Becking pada tahun 1927.Sebelum bernama Digul, daerah itu bernama Tanah Merah, berasal dari bahasa suku setempat, yang memberi nama desa mereka Sohokango atau Sokanggo --- Bukit Tanah Merah.

 

Setelah pemutusan hubungan diplomatik RI dengan Kerajaan Belanda pada tangal 17 Agustus 1960. Dewan Pertahanan Nasionaldan Gabungan Kepala Staf serta Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat memutuskan :

 

 

  • Membentuk Propinsi Irian Barat dengan Gubernurnya Putera Irian.
  • Membentuk Komando Mandala untuk merebut Irian Barat.

 

Sejarah mencatat bahwa Operasi Militer dengan Trikora dan perjuangan diplomasi di forum PBB berakhir dengan sukses.Pada tanggal 18 Agustus 1962 jam 09.31 waktu Irian Barat Presiden RI Soekarno memerintahkan penghentian tembak-menembak.

 

Surat Perintah Presiden RI itu dikeluarkan berdasarkan --- telah ditandatanganinya persetujuan antara PemerintahRI dan Kerajaan Belanda mengenai Irian Barat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 15 Agustus 1962.Irian Barat diakui kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi --- terhormat sebagai bagian dari Negeri yang Merdeka !

Kenang dan Hargailah jasa Orang Papua dan para Perintis - Pejuang Kemerdekaan yang telah berkorban keringat, air mata dan darah serta Nyawa --- untuk kembali mengutuhkan Wilayah dan Bangsa ini.

[MWA] (PolhankamNet -37)

*Ilustrasi ex Internet

     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun