Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Hippo DongoDongo (10) Indonesian Roulette…Hahahaha!

28 Juli 2010   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:33 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehabis sidang Kabinet, biasa Kaisar Hippo IV mengajak Perdana Menteri, dan anggota kabinet plus ---untuk relaxation, selalu diajak Kaisar bersendagurau, santai, mengendurkan syaraf --- memang kebalikan pemimpin manusia yang sering terlihat tegang di TV, pemimpin para binatang kini mengembangkan Budaya Humor. Untuk ketentraman umat dan kawula para hewan serta bumi sekalian. Coba stel channel Bo-o-Bo TV via HippoNet. ‘kan santai acaranya, penuh berita dan program penghijauan --- pembangunan, dan tentunya acara hiburan ala nudis.  Begitu.


Hauha-ha- ha-ha riuh rendah semua tertawa terbahak-bahak dan terkekeh-kekeh --- mereka melanjutkan pembahasan laporan Mr. Jackal Sang Kepala Badan Rahasia Negeri Dong-Dongo.  Lama sekali mereka tertawa-tawa, sampai rata-rata mereka mengeluarkan air mata bahagia. Sehat.


"Manusia memang bodoh ya --- rakyat dan pemimpin-nya belum mampu memakai gas --- langsung disuruh menukar budaya kompor dan kayu bakar dengan semprotan gas. " Ha-ha-ha-ha mereka tertawa lagi..........."


"Eh ‘kan pemimpin mereka ‘kan sudah biasa menggunakan gas paduka".

"Iya, seperti kesimpulan kabinet tadi --- pemimpin dan babu-babunya sudah biasa pakai gas --- kalau porsi pemimpinnya .............seperti tadi yang dikatakan Menteri Kebudayaan & Pendidikan Nasional, Pemimpinnya belum menguasai Ilmu Management, bahwa selain harus didahului Studi Budaya --- dilanjutkan semua Pemimpin dan instansi harus mempunyai Mapping dan Network Planning --- jadi mereka, semua organisasi mengetahui --- dummy activities dan kritikal path ---- ha-ha-ha-ha --- kini mereka saling tuding enggak ngerti siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana mengatasi-nya dengan cepat ha-ha-ha-ha-ha "  Mereka tertawa sehat lagi.


Sementara di dunia manusia terlihat masgul dan kecewa --- mengapa kejadian meledaknya itu kok baru mulai tahun 2008 dan sekarang makin memuncak --- tiap hari di bumi geger --- ada orang mati (entah mampus percuma) disambar petir dan gas. (Dulu banyak manusia disambar petir --- maka manusia guha menyembah Dewa Petir). Ini yang disembah Dewa Komisi (enggak nyambung-lah).


"Ha-ha-ha-ha ini hari, tadi ada berita di rumah adik gubernur disambar gas --- entah berapa yang luka --- nanti kalau pulang ikuti terus berita manusia --- siapa berikutnya yang 'dikorbankan' dalam rituil ini"

" Mungkin lurah atau camat mereka paduka dapat giliran".  Semua kembali geeeeeeeeeeeeeeeeeer.

"Dulu ada Russian Roulette, kini Indonesian Roulette"  Tuan Jackal yang bengis dengan suara rendah mengeluarkan istilah Spionase atau Intelijen.

"Ha-ha-ha-ha-ha-ha !"   Kaisar Hippo IV yang matanya kecil dengan badan-nya seberat 3.600 Kilogram alias 4.000 pounds (kelas super sadis dalam gulat Romawi) terpingkel-pingkel --- tentu anggota kabinet turut pula memeriahkan koor itu.  Kaisar sih.


Tuan Bahder Jouhar, seorang rakyat Indonesia di Lampung Selatan dekat Teluk Semangka --- malu banget menyaksikan siaran langsung TV Bo-o-Bo via HippoSat itu.

Langsung mematikan Tivi-nya. Ia berdiri termangu memandang jalanan yang mulai sepi

Mengapa, mengapa ?  Bagaimana-bagaimana ?  Siapa. Siapa- siapa- siapa yang bertanggung jawab ?  Apa perlu mati dulu orang beken ?

Pertanyaan yang sangat filosofis.  Karena ia tergolong manusia cerdas dan Top Quotient.


Konon ada lima instansi yang terlibat (bukan yang ber-tanggungjawab ?)


  1. Kementerian Perdagangan , perumusan dan penetapan Standar Nasional Indonesia untuk segel karet
  2. Kementerian Perindustrian dan Pertamina, pengawasan produk pendukung program (tabung, kompor, slang, katup, dan regulator), Kontrol kualitas terutama terhadap perangkat paket perdana pada saat pengadaan. Usaha-usaha sosialisasi.
  3. Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat, koordinasi pengawasan dan pembinaan masyarakat.
  4. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, penyediaan dan pendistibusian komoditas elpiji
  5. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pengawasan terhadap produk tabung elpiji (bejana tekan).

(Sumber Media Indonesia, Senin 26 Juli 2010)


Tuan Bahder Jauhar terbayang wajah Direktur Utama Pertamina --- dalam tayangan acara di salah satu TV kemarin.  Membandingkan kedua sumber berita di TV Bo-o-Bo dan TV di Indonesia --- tidak bisa membikin dia sedih atau gembira (?).  Memalukan !


Dalam permainan Russian Roulette --- maut ditantang dengan memutar barrel pistol beberapa putaran --- pistol hanya berisi satu peluru. Picu trigger dan tembakkan. Kalau klik --- penembak berani itu tidak mati, kalau Dor !  Mampus dia (maunya sendiri).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun