Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati Nan Gundah --- Apatah Obatnya? Gampang!

14 November 2011   08:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:41 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_143524" align="aligncenter" width="362" caption="Galau ? --- Lihat ke Luar dirimu dan Kalau Perlu kembali ke Basic Instinct !"][/caption]

Suasana hati yang gundah, merana, resah, anclum, patah hati, putus asa, bahkan mungkin bukan hari ini saja dirasakan.Atau malah itu sudah menjadi “backlog” --- asal usulnya karena kecewa bisa pula karena tidak kena di hati. Apanya ?Entah.

Kalau anda memang sering atau kadang kala mengalami.Bagaimana ia bisa menghilang sendiri ?Atau dibiarkan menumpuk dan mengendap.Awas ia adalah racun kontra produktif.

Di rumah anda tidak bahagia, di kantor anda tidak produktif --- “appraisal hasil kerja anda”pasti akan tambah mengecewakan anda.Kalau nilainya “C”bersyukurlah, walaupun anda masih penasaran mengapa tidak “B” --- bila Atasan anda memberi nilai hasil kerja anda adalah “D”, anda harus mendapat surat peringatan --- untuk perbaikan.

Orang yang selalu mengalami “anclum”cendrung akan merosot kuantum dan kualitas kinerjanya.

Obatnya apa, agar suasana yang negatif itu segera lenyap :

  1. Yakinkan diri anda --- suasana hati anda bisa/mampu anda positifkan.
  2. Anda harus memiliki Diary atau apalah --- tidak bisa menuliskan yang positif, buatlah doodle (coretan yang tidak terputus-putus, atau vignette-gambaran yang merekam kemampuan otak anda terhadap suatu ide yang terlintas).Beri judul kalau perlu --- kalau sebelumnya telah ada, amati dan nikmati kembali. Kalau ada kebiasaan menulis sesuatu di diary --- baca kembali.Bahkan yang telah bertahun-tahun yang lalu.Asyik !
  3. Melihat “ keluar” --- ada pengalaman yang tergambar di mental.Tulis dalam kalimat --- kalau yang terlihat di mentalmu itu bersinambungan.Bisa-bisa dia bukan menjadi vignette --- tetapi Sanjak.Ia menjadi puisi.Entah berapa baris, entah berapa bait --- tidak peduli. Nikmati saja.
  4. Setiap telah berhasil menciptakan sesuatu – Nikmatilah tarikan nafas dalam-dalam, hembuskan pelan-pelan. Benar-benar nikmat.Pernah bersikap seperti meditasi atau berdoa sungguhan. Lakukan.
  5. Ada waktu luang --- bereskan laci meja tulis (di kantor/rumah).Re-design ruang kantor atau ruang kerja.Tulis judul foto atau lukisan di dinding kantor/rumah.Apa ?Terserah .Bisa Resolusi, bisa Solusi, bisa Afirmasi. Okay.
  6. Di rumah buatlah masakan untuk isteri/suami/pasangan atau anak atau seisi rumah --- atau untukmu sendiri.Jangan kuatirkan ada bumbu yang tidak lengkap.Yang penting anda harus tahu itu bumbu untuk penyedap rasa atau pengawet --- ciptakan saja cita-rasamu, semacam inovasi.Kalau perlu Mei Instan plus saja !
  7. Yang paling terhebat menuju produktivitas adalah mengotak-atik mesin mobil atau motor atau hanya pembersihan, mengecat rumah atau apalah.Adapula initiatif mengotak-atik prosedur atau metode --- menggunakan flow-chart, fish-bone, network planning atau brain-storming, atau membuat mapping apa saja yang “the end-nya” mungkin lebih baik --- menemukan efisiensi buat di rumah atau di kantor. Boss bisa tersenyum atas inisiatif anda.
  8. Ciptakan sendiri metodemu.

Kamu akan tetap menjadi andalan keluarga --- yang produktif, membahagiakan, menggembirakan. Optimis selalu, lingkunganmu pun bersuasana happy-happy selalu.Gampang kok, memang asalnya internal sih !

[MWA} (Hello Hari Ini – 28)

*)Ilustrasi ex Internet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun