Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

EKONOMI KERAKYATAN MASIH RELEVAN ...

28 Juni 2015   07:09 Diperbarui: 28 Juni 2015   07:09 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kemarin membaca share seseorang di Fb judul sangat bombastis (wajar untuk koreksi keadaan) ... akhirnya sampai di Blog/Website asal artikel ... biasa langsung saya berkomentar --- malam baca buku "Ekonomi Kerakyatan Indonesia, Mengenang BUNG HATTA, Bapak Ekonomi Kerakyatan Indonesi; Prof. Dr. Sritua Arief; Muhammadiyah University Press, Universitas Muhammadiyah Surakarta -2002.

Profesor Dr. Sritua Arief adalah pejuang yang konsekwen yang menyumbangkan usianya dengan pengorbanan luar biasa --- jaman Manipol-Usdek Presiden Sukarno harus menyingkir ke Negeri Jiran, menjadi dosen baik di Malaysia Semenanjung Melayu maupun di Malaysia Timur ... ia sangat terkenal akrab di sana --- banyak angkatan muda Malaysia yang menjadi pemimpin adalah mahasiswa beliau; Ia juga mengajar di universitas di Australia dan bagian dunia lain.

Ia banyak menulis tentang perminyakan Indonsia dan Ekonomi Kerakyatan; tulisannya banyak menjadi referensi di bidang ekonomi ... ia kembali dan berada di Indonesia untuk mengajar di berbagai universitas, sebelum ia wafat (2003) di Sukabumi alamat terakhirnya ...

Saya kutipkan Kata Pengantar buku itu ...

"... Sejak lama saya menganut paham pemikiran strukturalis dalam teori ekonomi. Khusus mengenai Indonesia sebagai negara bekas penjajahan pihak asing (Belanda), saya berpendapat bahwa latar belakang ini sejajar dengan pemikiran strukturalis seperti yang jelas terlihat dari pemikiran pihak-pihak lain yang mengkhususkan diri dalam analisis negeri-negeri bekas jajahan, apalagi sekarang ini telah muncul apa yang disebut neokolonialisme.

      Sarjana-sarjana yang pemikirnnya perlu dipahami dalam hal ini adalah Profesor Gunder Frank, Gunnar Myrdal, Raul Prebisch, Celso Furtado, Samir Amin, Suthy Prasartset, Jomo K. Sundaram, Theotoneo Dos Santos, dan lain-lain.

      Almarhum Bung Hatta, beliaulah contoh untuk Indonesia. Tentu termasuk Profesor Dr. Sri-Edi Swasono. almarhum Bung Hatta adalah salah satu perintis kemerdekaan Indonesia. Beliau sangat menghayati dampak penjajahan Belanda di Indonesia. Generasi-generasi Indonesia yang menghayati sejarah Indonesia harus membaca tulisan-tulisan yang tertera dalam buku ini, agar lebih memahami keadaan ekonomi Indonesia.

Jakarta, 21 Maret 2002  Prof. Dr. Sritua Arief ..."

Profesor Sritua Arief dalam berbagai kesempatan bicara di forum atau dalam tulisan ... sejak 1970 telah memberikan antithese bahwa ... Struktur Ekonomi Penjajahan harus segera dirombak di Indonesia ... ekonomi yang mengandalkan sebagai penyedia raw material harus segera dirombak --- Presiden Suharto dan Tim Ekonomi-nya tidak mendengarkan saran itu ... bahkan sampai kini, Indonesia masih mempertahankan tanpa kesadaran untuk mengkoreksinya ... (MWA)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun