Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dewi Maerah --- Dewi Perselingkuhan Seks-Kekuasaan (Cermin-57)

1 Agustus 2012   23:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:20 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13438632601085451788

(1)

Perselingkuhan seks di dalam rumah tangga kontemporer adalahgambaran sejarah panjang --- bisa dilakukan oleh tokoh-tokoh sejarah seperti politikus Soekarno atau diktator Adolf Hitler, bisa pula para pengarang filosup seperti Satre --- pokoknya banyak-lah.

Percintaan model begituan tidak mengenal kelas atau martabat sosial --- Dewa, Batara Guru dengan Dewi Anjani --- yang bodynya separoh kera, bisa.Atau banyak kisah cinta para Dewa Yunani dengan Dewi atau malah manusia biasa.

Nah --- tokoh perselingkuhan seks yang satu ini …………. Dewi Maerah, dikenalsecara kebetulan --- Menelpon seniwati bernama Sumirah :

“Berikutnya siapa ya ?

“Saya usul Dewi Maerah !”, begitu usul Sumirah. Setuju pokoknya hati happy.

(2)

Mencari informasi --- jumpai mBah Ndari : “MBah, siapa Dewi Maerah itu mbah ?”

“Itu ………….. ibunya Raden Kongso !”

“Dewi Maerah memang wanita cantik, genit, dan menggairahkan ……………….Memang dalam tricky Perselingkuhan ada 2 perkara”. Begitu kata mBah Ndari.

“ 2 perkara itu --- jebakan dan tipuan,  2 hal itu ‘kan mirip ‘tu --- jebakan perempuan dan tipuan lelaki !”

Tertarik mendengarkan penjelasan dari wanita yang kaya asam garam kehidupan ini --- mBah Ndari telah berumur 68 tahun, dulunya ia cantik --- garis wajah dan tubuhnya masa kini masih menampilkan hal itu.

“Lantas mBah bagaimana kisah perselingkuhan wanita itu ?”

“Wanita cantik itu menipu  Prabu Gorowongso --- begitu pula lelaki itu memang memasang jebakan agar mendapatkan madu wanita yang menggoda hasratnya itu”.

“Apa modal tipuan atau pun jebakan itu mBah ?”

“Macam-macamlah --- bisa kecantikan, bisa kekuasaan, ingat adagium politik Indonesia ?”.

Segera teringat kasus-kasus anggota DPR RI baik yang perempuan apalagi yang lelaki ………….. ditunggu penjelasan lebih lanjut.

“Artha …………. Tahta …………… dan Wanita --- jadi gender wanita itu bagian dari skenario perselingkuhan, yang tentunya melibatkan lawan jenisnya, yakni pria “

(3)

Mbah Ndari meludahkan air sirihnya ke tempolong, tampak bibirnya memerah dengan wajah yang merona semu merah.

“Begitulah, sahibul hikayat mengisahkan Prabu Gorowongso melakukan ‘malih warna’ menyerupai sosok Prabu Basudewa, suami Sang Wanita penggoda --- Kesaktian kuasa raja Jin Gendrowo itu dapat menjebak Sang Dewi.

Terrjadilah kisah asmara itu --- biasa percintaan entah serius entah semu, tetap saja ada ikatan emosional : Kangen dan Rindu.

Dewi Maerah hamil --- 9 bulan 10 hari kemudian lahirlah Kongso !

[caption id="attachment_197674" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA-Cermin 57"][/caption]

(4)

Raden Kongso adalah buah perselingkuhan --- buah komplotan --- buah koalisi, untuk mencapai nikmat syahwat. Syahwat Cinta menuntut eskalasi percintaan --- Syahwat Kekuasaan menuntut eskalasi korupsi sumber-sumber kekuasaan, Uang !

Raden Kongso, buah persekongkolan itu --- menuntut kelanggengan perebutan kekuasaan Kerajaan Mandura. Untuk itu sarana menuju Kelangengan Kekuasaan adalah pertandingan adu kuat yang penuh tipu-tipu dan tipuan (masa kontemporer namanya Pemilu ).

Raden Kongso menjagokan Suratrimantra, jin raksasa, abdi yang membina dan dibina selama ini --- lawannya Kekuatan yang berhak terhadap hari depan Rakyat Mandura adalah Kokrosono dan Noroyono.

Mereka yang berhak inilah yang akan dibunuh oleh Raden Kongso, nantinya pada saat tampil menyaksikan pertandingan perebutan kelanggengan kekuasaan.

Pakem bercerita. Pertandingan adu kekuatan Suratrimantra dengan Brotoseno , di menangkan oleh Brotoseno dari klan Pandawa. Sementara jebakan yang dipasang Raden Kongso agar dapat membunuh pewaris syah Kerajaan Mandura, Kokrosono dan Noroyono --- ternyata tidak berhasil.

Raden Kongso malah tewas ditangan Raden Arjuna dari klan Pandawa juga …………..

(5)

“Mengapa sampeyan memesan Dewi Maerah Sang Dewi Perselingkuhan dalam koleksimu ?”

Tertegun, terbayang wajah Sumirah, Sang Seniwati penyungging wayang kulit di Yogyakarta.

[MWA] (Cermin Haiku -57)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun