Mohon tunggu...
El ZHy
El ZHy Mohon Tunggu... Politisi - Penulis On LIne
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis On Line

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Kemerdekaan Sejati (Refleksi 74 Tahun Kemerdekaan Indonesia)

12 Agustus 2019   21:28 Diperbarui: 12 Agustus 2019   21:30 3768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Barangkali sulit untuk mengingkari kenyataan sejarah bahwa upaya untuk mewujudkan cita-cita merdeka, yakni lepas dari kekangan pemerintah kolonial haruslah ditebus dengan pengorbanan yaitu tenaga, pikiran, jiwa dan raga para perintis republik ini, tentu bukan perjalanan yang pendek dan lurus tanpa hambatan, tetapi perjalanan panjang yang penuh rintangan.

Perjuangan kemerdekaan adalah perjuangan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik, adil, dan sejahtera. Nilai dasar perjuangan berperan sebagai pemicu membangkitkan semangat bangsa dalam upaya pengimplementasian pelaksanaan pembangunan di segala bidang.

Dalam upaya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, banyak cara yang agar tercipta kehidupan masyarakat yang adil dan makmur merata secara material dan spiritual itu terwujud, diantaranya, Nilai Persatuan dan Kesatuan. Nilai Rela Berkorban Nilai Kemanusiaan Nilai Musyawarah Mufakat Nilai Kerja Sama, Nilai Saling Menghargai, Nilai Cinta Tanah Air dan Bangsa.

Peristiwa yang memiliki nilai simbolik tinggi akan lebih mengandung makna dalam sejarah perjalanan suatu bangsa, apa lagi perjalanan sejarah dalam rangka merebut kemerdekaan perjuangan bangsa Indonesia.

Merdeka adalah sebuah kata yang sering kita dengar dan kita sebutkan, bahkan mungkin kita lafalkan, sering kita dengungkan dalam keseharian.

Namun kata itu hanya sekedar kata tanpa makna. Pernahkah kita tahu apa itu Merdeka dalam arti yang sesungguhnya? Merdeka mungkin saja kita artikan berbeda-beda dalam kehidupan kita. Semakin penting suatu peristiwa, maka akan semakin tinggi pula nilai simbolik yang terkandung di dalamnya.

Pada jaman perjuangan, kata Merdeka begitu dielu-elukan dan didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan bangsa kita. Merdeka pada masa itu adalah dalam arti terlepas dari belenggu cengkeraman penjajah. Melepaskan diri dari penjajahan. Menjadi sebuah Negara yang mandiri dan berdaulat. 

Pada masa itu merdeka adalah kata yang sangat sakral dan penuh makna. Merdeka adalah sebuah cita-cita yang luhur. Merdeka adalah sebuah tujuan hidup. Bahkan pendahulu kita mempunyai semboyan yang sangat popular di kalangan masyarakat kita yaitu : Merdeka atau Mati. Kata Merdeka disepadankan dan dipertaruhkan dengan nyawa.

Jaman sekarang, pada masa kita kini, pada era globalisasi, apakah kata merdeka masih mempunyai nilai yang sama dengan jaman perjuangan dahulu yaitu disepadankan dengan nyawa kita sebagai taruhannya? Apakah kita masih memperjuangkan kata merdeka dalam kehidupan kita sehari-hari? 

Apakah masih penting sebuah kata Merdeka tertanam dan didengungkan di benak kita? Untuk apa kemerdekaan itu sesungguhnya? Bagi siapa kemerdekaan itu diperuntukkan? Siapakah yang berhak untuk Merdeka? Dan masih banyak pertanyaan yang berkaitan dengan kata Merdeka lainnya.

Namun dalam usia yang sudah sedemikian "sepuh" bangsa Indonesia disadari atau tidak, masih terus saja berada dalam situasi "pasang surut", bahkan aneka problematika bangsa justru menjadi faktor penghambat utama kelancaran proses dalam mengisi nilai-nilai kemerdekaan, seperti problematika pengangguran, angka kemiskinan masih meningkat meski klaim pemerintah menurun. TKI yang katanya pahlawan devisa masih menjadi barang komoditas eksploitasi. Biaya pendidikan semakin mahal, penguasaan asing atas SDA semakin mencengangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun